Payakumbuh—Dalam rangka mengendalikan harga pangan di Kota Payakumbuh, Pj. Wako Jasman mengikuti pertemuan daring Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Ruang Randang, Lt. 2 Balai Kota Payakumbuh, Senin (16/10/2023).
Rakor tersebut diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) yang diikuti oleh Pj. Wako Payakumbuh dengan turut didampingi oleh kepala OPD se-Kota Payakumbuh beserta instansi terkait lainnya.
Dalam arahannya mengenai Gerakan Pangan Murah Serentak, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan arahan Presiden RI terkait pengendalian inflasi.
“Kendalikan inflasi, pantau langsung harga di lapangan dan hati-hati dalam mengatur tarif. Lalu, pantau dan jaga pasokan serta harga bahan pokok, utamanya produksi beras. Kontrol langsung dengan turun ke pasar karena ini menyangkut inflasi,” kata Tito.
Ditambahkan Tito, bahwa tingkat inflasi tahunan September mengalami penurunan, yakni inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) berada pada angka 2,28%.
“Skema sudah disediakan oleh pemerintah pusat, harapannya daerah dapat menangkap skema tersebut dan implementasinya sampai ke masyarakat. Kami mohon kepada rekan-rekan di daerah untuk melakukan gerakan yang sama dengan pemerintah pusat,” pungkas Tito.
Diketahui, pada momentum rapat koordinasi pengendalian inflasi kali ini juga diiringi dengan kegiatan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Kota dan Kabupaten se-Indonesia.
Sementara itu, Pj. Wako Jasman setelah mendengarkan arahan dari Mendagri mengatakan bahwa Payakumbuh telah melaksanakan beberapa arahan yang disampaikan oleh Kemendagri.
“Kemarin kita telah mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Bulakan Balai Kandi, tepatnya di pelataran Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh yang disambut dengan antusias oleh masyarakat. Lalu, kita juga sempat mengadakan sidak harga pangan ke Pasar Ibuh, memang keluhan masyarakat perihal harga beras yang tinggi masih ada, ini akan menjadi perhatian kita bersama,” jelas Jasman.
Dikatakan Jasman, persoalan harga beras adalah persoalan bersama sebab berkaitan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari, sehingga harus dipantau oleh lurah dan camat sentral mana yang perlu mendapat perhatian lebih.
“Perkembangan inflasi jangan sampai lepas dari pantauan kita, termasuk perihal data-data harga pangan maupun data masyarakat penerima bantuan pangan, agar bantuan dapat tersalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan,” sambung Jasman.
Diakhir tanggapannya, Jasman mengatakan bahwa selain Gerakan Pangan Murah (GPM) dan sidak ke Pasar Ibuh, OPD terkait juga harus mengadakan agenda lainnya yang dapat membantu penurunan tingkat inflasi di Kota Payakumbuh.
“Harapannya, OPD terkait dapat berkoordinasi dalam upaya penanganan inflasi ini. Permasalahan yang mendesak kita dahulukan, sedangkan permasalahan jangka panjang nanti akan kita diskusikan lagi agar dapat diantisipasi, baik perihal irigasi, pupuk, dan lain sebagainya,” tutup Jasman. (Humas)