HumasKominfo — Dalam razia yang dilakukan Pemko Payakumbuh bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kemarin, Senin (20/5), petugas menemukan sejumlah produk makanan dan produk pangan yang rusak dan kedaluwarsa di sejumlah toko dan swalayan. Kondisi ini sangat berbahaya buat kesehatan masyarakat.
Untuk itu, Pemko dan BPOM sangat menghimbau masyarakat supaya lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli makanan dan minuman.
“Masyarakat diharapkan mampu menjadi konsumen cerdas yang kritis dan teliti,” ujar Kepala Lokapom, dr. Asmawati Anwar, Apt saat dihubungi tim Humas Kominfo, Selasa (21/05) siang.
Dikatakan, bagaimana pun juga pihaknya memiliki keterbatasan dalam pengawasan, sebab peredaran makanan lebih cepat dari pada pengawasan sendiri.
“Karena jumlah produsen yang banyak dan tersebar di gudang, toko, swalayan, pasar tradisional, bahkan supermarket-supermarket, jadi lajunya jauh lebih cepat dari frekwensi oengawasan kita,” ujarnya.
Ditambhkan, “Penyebaran makanan dari hulu ke hilir ini tentu saja akan ada yang lolos dari pengawasan. Jadi kami meminta kerja sama dengan masyarakat supaya dapat lebih cerdas lagi dalam mengonsumsi makanan,” tambahnya.
Dikatakan, kerawanan semakin meningkat menjelang Hari raya idul fitri. Asmawati khawatir akan banyak terjadi kecurangan-kecurangan dari oknum-oknum yang memanfaatkan hari besar tersebut.
“Jadi perhatikan kemasan, rusak atau tidak, bagaimana izin edarnya, tanggal kedaluwarsa juga harus diperiksa,” ujar Asmawati tegas.
Adapun jenis makanan yang sering ditemukan kadaluarsa di antaranya, mi instan, susu kental manis, bumbu, minuman serbuk, minuman ringan,santan instan, dan ikan kaleng
Kalau dari kemasan saja sudah mencurigai, ia berharap supaya masyarakat tidak membelinya dan segera melaporkan pada BPOM atau pemerintah daerah setempat. (cs)