Rektor UNP Antar 46 Dosen Mengabdi dan Meneliti di Payakumbuh

240

HumasKominfo — Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri memboyong sebanyak 46 dosen dan ratusan mahasiswa yang akan melaksanakan pengabdian dan penelitian di Kota Payakumbuh. Rombongan besar itu diterima Wakil Walikota di Sentra IKM Randang Padang Kaduduak, Rabu (31/7).

Turut menyambut Staf Ahli Dra. Ruslayetti, M.Pd dan Kadisnakerperin Wal Asri. Sementara Rektor UNP didampingi oleh Ketua LP2M Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd, bersama jajaran lainnya.

Ketua LP2M dalam laporannya menyebut tahun lalu, UNP melaksanakan pembukaan di Kabupaten Limapuluh Kota dan untuk tahun ini adalah giliran Kota Payakumbuh, sesuai hasil keputusan rapat LP2M bersama rektor.

Disamping itu, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dosen merupakan usulan-usulan dosen yang diseleksi tim penilai sehingga anggaran proposal yang didanai untuk kabupaten/kota berbeda-beda, dipengaruhi oleh jumlah usulan yang layak dan itu didanai sepenuhnya oleh PNPB UNP.

“Kedepan perlu sinergi dan kolaborasi intensif dari Pemko dan Pemda Limapuluh Kota, maksudnya jika kita bisa duduk bersama untuk riset dan pengabdian masyarakat, akan meningkatkan kebermanfaatan keluaran yang terukur dan dampaknya ke masyarakat, dengan melibatkan instansi terkait lainnya,” harapnya.

Wawako Erwin Yunaz menyebut pengelolaan yang baik akan menjadikan Payakumbuh sebagai rujukan. Banyak kampus masuk ke Payakumbuh, hal tersebut membuat masyarakat senang, ditambah bagaimana para rektor memfasilitasi kegiatan, dan banyak ide-ide bagaimana mengembangkan pendidikan di Payakumbuh.

“Semua itu terjadi dengan adanya percepatan pembangunan yang kita dilakukan, contohnya gedung IKM Randang yang rencananya akan dipakai pada 2020, namun dengan cepatnya dibangun maka instruksi walikota agar mempergunakan sejak awal tahun 2019,” kata Wawako.

Erwin juga menyebut, teknologi di dunia pendidikan banyak ilmunya, bahkan universitas memberikan banyak energi untuk penelitian. Disitu perlu keterbukaan untuk menerima kekurangan dan mengevaluasi prosesnya agar hasil yang dilahirkan oleh penelitian benar-benar berdampak besar bagi masyarakat.

Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. mengatakan tahun depan, akan ada program studi D3 A.Md Tata Boga dengan konsentrasi kuliner minang. Sekarang ada 120 lebih pendaftar, namun hanya 30 orang yang diterima.

“Untuk pusat riset prodi Kuliner minangnya akan berpusat di Payakumbuh, karena Payakumbuh menjadi sentral kuliner termasuk randang sebagai makanan khas minang, dan kerjasama itu akan terus dilanjutkan kedepan,” ujar Ganefri.

Dijelaskan Ganefri, kegiatan ini adalah bagian dari tupoksi dosen yang wajib meneliti, mengajar, dan melaksanakan pengabdian kepada ilmu yang didapat di kampus untuk diterapkan di masyarakat. Walaupun nilai proposalnya memang kecil, namun hal ini harus dilaksanakan, ada 40 Milyar dana untuk penelitian, untuk pengabdian 8 Milyar di UNP. Tidak ada penjatahan perkota, murni pengusulan masing-masing dosen dari berbagai daerah di Sumbar.

“Saya sangat berharap bagaimana program ini disinergikan, saya yakin di setiap pemko dan pemkab pasti ada anggaran untuk penguatan tenaga profesional pendidik harus didukung dengan anggaran agar dapat menyiapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan iptek,” pungkasnya. (*)