HumasKominfo — Menjadi lokasi bekerja yang sering berkaitan erat dengan seputar cairan tubuh, belasan pemilik salon dan bekam di Payakumbuh diberi penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS di Puskesmas Ibuah dengan menghadirkan narasumber dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan dokter umum Puskesmas, Rabu (31/7).
Kepala Puskesmas Ibuh, drg. Fadlan mengatakan Pemko Payakumbuh sangat intens melakukan kegiatan penyuluhan HIV/AIDS dikarenakan adanya angka peningkatan kasus setiap tahunnya.
“Tak hanya di kalangan masyarakat, di Puskesmas sendiri kami diwanti-wanti untuk selalu menjaga agar dalam proses pelaksanaan tugas dapat dilakukan sesuai prosedur kesehatan yang baik dan benar, jangan sampai kami sebagai pemberi pelayanan malah yang menularkannya,” kata drg. Fadlan.
Pemilik salon dan bekam harus bisa memastikan agar peralatannya dapat bersih dan bebas dari kontaminasi virus HIV/AIDS, meskipun terliihat sepele dan kecil, namun penularan HIV/AIDS melalui darah dari penderita kepada orang lain disana sangat beresiko.
“Khusus pisau cukur, apabila memakai silet, harus diganti, apabila menggunakan yang di asah maka harus dicuci bersih, untuk bekam botolnya harus dicuci dengan cairan pembersih khusus, dan jarum akupunturnya pun harus diganti, dan yang paling penting, darah kotor sisa bekam jangan sembarangan dibuang, kalau nanti mengandung virus menular, maka akan berbahaya,” kata drg. Fadlan.
Sementara dr. Elin dalam materinya menyampaikan tentang Hepatitis dan seputar HIV/AIDS, dimana kedua penyakit ini disebabkan oleh perilaku hidup atau lifestyle yang tidak sehat.
“Hepatitis bisa disebabkan oleh makanan yang tidak steril dan penularan melalui cairan tubuh, maupun darah,” kata dr. Elin.
Sedangkan, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Payakumbuh Fahman Rizal menyebut, selaku lembaga koordinatif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, KPA akan terus melakukan sinergi bersama stakeholder terkait, mengingat kesadaran akan bahaya virus ini haruslah menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita ingin masyarakat Payakumbuh aman dan terproteksi, setidaknya mereka sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang HIV/AIDS yang nantinya akan diteruskan kepada keluarga dan teman-temannya, disamping kami dari KPA melakukan pendampingan kepada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA),” kata Fahman Rizal. (*)