Kunjungan sosial Genre 84 Payakumbuh ke panti jompo Jasa Ibu di Situjuah Batua, Kabupaten Lima Puluh Kota, 29 Mei 2025
Pembina Zulmaeta berbincang dengan penghuni panti jompo Jasa Ibu di Situjuah Batua, dalam kegiatan bakti sosial alumni SLTA Payakumbuh angkatan 1984, Kamis (29/5).

Payakumbuh – Alumni SLTA se-Kota Payakumbuh angkatan 1984 yang tergabung dalam komunitas Generasi Remaja (Genre) 84 melaksanakan kunjungan sosial ke sejumlah panti asuhan dan panti jompo di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (29/05/2025).

Tiga lokasi yang dikunjungi adalah Panti Jompo Jasa Ibu di Jorong Lakung, Kenagarian Situjuah Batua, Panti Asuhan Payat di Situjuah Batua, dan Panti Asuhan Bustanul ‘Ulum di Situjuah Banda Dalam.

Ketua Genre 84 Prima Yanuarita, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi dan kepedulian sosial dari alumni kepada masyarakat yang membutuhkan.

Ia berharap, kehadiran Genre 84 membawa kebahagiaan dan semangat baru bagi para penghuni panti.

“Ini memang bantuan yang tidak seberapa, tapi kami berharap bisa membawa manfaat dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri,” kata Prima.

Dalam kegiatan tersebut, Genre 84 menyerahkan bantuan berupa beras, telur, baju layak pakai, minyak goreng, air mineral, popok dewasa, penanak nasi, dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan ini merupakan donasi dari anggota Genre 84.

Pembina Genre 84 Zulmaeta, mengapresiasi semangat rekan rekan seperjuangannya dalam berbagi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Mudah-mudahan kehadiran kami memberi keberkahan. Kami tahu betul, para pengasuh ini mengasuh anak-anak dan para orang tua di panti ini dengan sepenuh hati. Karena itu kami ingin terus menjaga silaturahmi dan berbagi semampu kami,” ujar Zulmaeta.

Ia juga memberi motivasi kepada para pengasuh agar tetap semangat dalam menjalankan amanah dan pengabdian sosial.

Zulmaeta mengaku prihatin usai mendengar cerita dari penghuni Panti Jompo Jasa Ibu. Beberapa lansia yang tinggal di panti tersebut mengalami nasib memilukan, mulai dari ditelantarkan keluarga, menjadi korban bencana, hingga hidup sebatang kara.

“Kami sangat tersentuh. Ada yang tidak lagi diurus keluarganya, bahkan ada yang dibuang begitu saja. Ini menyadarkan kita semua agar lebih peduli terhadap orang tua dan sesama. Kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi kita di masa tua nanti,” ucapnya.

Zulmaeta berharap agar nilai-nilai kemanusiaan dan semangat berbagi ini terus hidup di tengah masyarakat.

Ia juga berpesan kepada anak-anak panti agar tetap semangat dalam menatap masa depan.

“Anak-anakku, bercita-citalah setinggi mungkin dan jangan pernah berhenti belajar. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha. Semoga pertemuan ini membawa keberkahan untuk kita semua,” tutupnya.

Ketua Panti Jompo Jasa Ibu, Dewi Mahyuni, menyampaikan bahwa panti yang kini menampung 28 orang sempat terancam ditutup, namun tetap bertahan berkat dukungan moral dari para penghuni dan komitmen pengelola.

Panti ini, kata Dewi, bukan hanya menampung warga lansia titipan dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, tetapi juga menerima warga dari berbagai daerah, termasuk dari luar Sumbar.

Di Panti Asuhan Bustanul ‘Ulum, Pembina Genre 84, Zulmaeta bersama istri, juga turut berkurban. Panti ini diketahui rutin melaksanakan penyembelihan hewan kurban setiap tahun selama 24 tahun terakhir.

Pengurus panti menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kepedulian yang diberikan oleh Genre 84, serta berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. (MC)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini