Jakarta – Kota Payakumbuh kembali menorehkan tinta emas di kancah nasional. Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Kota Randang ini masuk kedalam nominasi 10 besar secara nasional dalam kategori Kotamadya. Bahkan menjadi satu-satunya Kotamadya yang mewakili Sumbar untuk PPD ini di Nasional.
Masuknya Kota Payakumbuh menjadi nominaso 10 besar Kotamadya terbaik dalam PPD ini setelah melewati berbagai test, wawancara, presentasi dan penilaian dari Bappenas RI. Tepatnya, pada Kamis (21/03) di gedung Bappenas RI, Jakarta.
Didaulatnya Kota Payakumbuh ini langsung di Hadiri oleh Sekdako Payakumbuh, Rida Ananda, Kepala Bappeda Payakumbuh, Ifon Satria, Ketua Dekranasda Payakumbuh, Henny Riza Falepi dan beberapa pejabat di Lingkungan Kota Payakumbuh.
“Iya, kemarin kota Payakumbuh didaulat menjadi nominasi 10 besar untuk PPD kategori Kotamadya oleh Bappenas di Jakarta. Kemarin Payakumbuh menjadi 16 besar dan sekarang sudah 10 besar dan satu-satunya Kota di Sumbar. Sedangkan untuk kategori Kabupaten didapat oleh Kabupaten Tanah Datar,” kata Kepala Bappeda Kota Payakumbuh, Ifon Satria, Minggu (24/03).
Dengan masuknya kota Payakumbuh dalam nominasi 10 besar, apa yang telah dipresentasikan dihadapan Bappenas akan dicheck langsung ke Payakumbuh oleh tim penilai yang diutus oleh pemerintah pusat untuk mengetahui kebenarannya di lapangan.
“Jadi nanti akan ada tim penilai utama dan independen yang diutus oleh pemerintah pusat untuk mengkroscek ulang tentang apa yang telah dipresentasikan kemarin. Kapan datangnya, belum tahu. Tapi paling lambat pertengahan April 2019 besok,” kata Ifon.
Dalam presentasi, wawancara dan test kemarin, Pemko Payakumbuh menonjolkan Gardu Emas Mak Randang. Bagaimana menggeliatkan ekonomi masyarakat melalui peran UMKM dan Koperasi dalam pengelolaan Randang. Hal ini juga masuk dalam program Pemko Payakumbuh untuk menjadi Payakumbuh City Of Randang.
“Jadi sinkronisasi antara program Pemko dengan penguatan ekonomi masyarakat. Tidak hanya pembangunan secara fisik, tapi secara ekonomi kemasyarakatan jadi pertimbangan bagi tim penilai Bappenas RI,” ucapnya.
Disamping itu, penilaian soal capaian pembangunan, kualitas dokumen perencanaan hingga inovasi pemerintah bersama masyarakat juga menjadi poin penting untuk mendudukkan Payakumbuh dalam Nominasi PPD. Imbasnya, laju pertumbuhan ekonomi Payakumbuh meningkat menjadi 6,14 persen di tahun 2018.
Kemudian Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat jadi 46.73 persen, pengangguran turun ke angka 3.78 persen dan kemiskinan pada angka 5.57 persen.
“Mulai dari laju pertumbuhan ekonomi, PDRB, angka kemiskinan dan pengangguran itu Payakumbuh jauh lebih baik dari standar yang ditetapkan oleh Pemprov dan Nasional. Seperti hal angka pengangguran provinsi berada di angka 6.24 persen dan nasional pada angka 5.13 persen,” jelasnya.
Ifon juga mengatakan dalam PPD ini Pemko Payakumbuh berharap menjadi yang terbaik setelah inovasi, perjuangan dan pekerjaan yang telah dilakukan selama ini. (Humas/ag)