Payakumbuh — Dalam rangka Hari Pahlawan Nasional, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Payakumbuh menggelar Seminar KPPI Potret Perjuangan Pahlawan Perempuan Indonesia guna Menumbuhkan Nasionalisme Perempuan Milenial di Kisai Agro, Rabu (13/11).
Biasanya kegiatan KPPI digelar di aula gedung DPRD Kota Payakumbuh, namun kali ini sedikit berbeda digelar di luar ruangan yang notabenenya mewah dan berAC.
Hadir Koordinator Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Yenny M. Narasumber dalam kegiatan ini adalah mantan anggota DPRD Opetnawati dan konselor/motivator bersertifikasi Hidayatul Taufik, sementara itu peserta yang hadir terdiri dari perwakilan perempuan milenial tiap kelurahan se Kota Payakumbuh.
Wulan Denura selaku Ketua KPPI Kota Payakumbuh menyampaikan dalam sambutannya KPPI merupakan sebuah organisasi independen yang dijadikan wadah aktivitas dan kreativitas perempuan lintas Partai Politik yang bertujuan untuk melahirkan ide-ide kreatif yang cemerlang sekaligus sebagai pendorong tumbuhnya semangat juang dan meningkatnya partisipasi perempuan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Wulan menjelaskan menurut Undang-undang Dasar Republik Indonesia tidak memberikan batasan akan partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam kegiatan politik dan pemerintahan.
“Saat ini keterwakilan perempuan di DPRD Kota Payakumbuh sudah cukup bagus, ada 3 orang dan 2 di antaranya adalah pimpinan DPRD dan anggota KPPI. Semoga ke depan porsi 30 persen bisa terealisasikan. Mari bersama kita upayakan agar keterwakilan perempuan di DPRD terpenuhi,” ucapnya.
Senada, Bonita selaku sekretaris KPPI Kota Payakumbuh menyampaikan secara realisasi keterwakilan ini sulit diraih di Sumatera Barat terutama Payakumbuh dikarenakan banyak faktor salah satunya kemungkinan karena minat perempuan-perempuan muda untuk terjun di dunia politik sangat minim sehingga terkadang pemilihan calon perempuan dari partai terkesan hanya sebagai pelengkap pencalonan.
“Tujuan kami melaksanakan acara dan mengangkat tema diatas adalah untuk menumbuhkebangkkan minat perempuan generasi muda/milenial untuk berjuang dan terjun ke dunia politik ini. Kami yakin bahwa mungkin msh banyak generasi muda kita khususnya perempuan tidak tau bahwa kedudukan mereka perlu di lembaga parlemen,” ujarnya.
Ditambahkan Bonita, pahlawan perempuan dahulu sudah berjuang mengangkat pedang membela kemerdekaan, saat ini mungkin para perempuan tidak lagi mengangkat pedang untuk berjuang tapi berjuang lewat wawasan, ide kreatif dan kehandalan bicara untuk bisa mewujudkan kemakmuran masyarakat terutama kaum perempuan.
“Kami berharap dengan adanya acara ini perempuan muda tertarik kedepannya untuk terjun dan berjuang bersama-sama KPPI guna mewujudkan keterwakilan 30% perempuan di legislatif atau bahakan lebih. Semakin banyak perempuan-perempuan berkualitas yang akan dilirik partai-partai 5 tahun kedepan karena intelektualistas dan perjuangan mereka selama ini untuk masyarakat. Tidak ada lagi perempuan dicalonkan hanya untuk pelengkap,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Staf Ahli Herlina yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada KPPI yang terus eksis memberdayakan perempuan dalam pendidikan politik, melalui kolaborasi yang apik bersama DP3AP2KB. Sehingga sumber daya manusia di Kota Payakumbuh diharapkan terus berkualitas.
“Hingga saat ini masih sangat sedikit perempuan yang berhasil mencapai jenjang lebih tinggi dalam hierarki parlemen, juga pada posisi-posisi penting dalam pemerintahan. Kita berharap melalui kegiatan ini semakin banyak wanita yang melek pentingnya mereka berpolitik,” pungkasnya.
Ketua Panitia, Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kota Payakumbuh Betri Yetti menyampaikan kalau kegiatan ini terselenggara berkat dukungan pokok pikiran Wulan Denura selaku Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh 2019-2024. Diharapkan kedepan kegiatan serupa bisa terus digelar oleh KPPI guna meningkatkan partisipasi wanita dalam berbagai sektor. (Humas)