Payakumbuh — Walikota Payakumbuh, Riza Falepi serahkan bibit pepaya unggul bantuan dari Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika, Sumani-Solok kepada para petani Payakumbuh. Acara berlangsung di Perkebunan Bukik Cino, Kelurahan Padang Karambia, Payakumbuh Selatan, Jumat (8/3).
Dalam sambutan, walikota mengapresiasi para petani khususnya yang berkebun di kawasan Bukik Cino karena telah berinovasi mengubah lahan mereka jadi lahan pertanian pepaya.
“Saya lihat kultur tanah di sekitar sini bagus untuk pertanian, termasuk budidaya pepaya madu. Pilihan menanam yang bagus, karena pepaya atau Kaliki ini tanaman yang menyenangkan dan cepat menghasilkan,” ucap Walikota Riza.
Dikatakan, dirinya mendorong setiap petani Payakumbuh untuk memiliki tanaman cepat panen. Hal itu untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup para petani.
“Saya dukung bapak ibuk menanam tanaman cepat seperti pepaya, mentimun, dan sejenisnya serta tidak terjebak menanam padi saja. Kenapa? Sebab keuntungan dari tanaman itu jauh lebih besar dan lebih cepat dari pada padi,” tukas Riza.
Riza meminta dinas terkait untuk serius membantu kebutuhan para petani tersebut. “Yang seperti ini, dinas terkait harus beri perhatian, bantu pupuk dan racun nya, termasuk stimulan anggaran kalau perlu,” pinta Riza.
Sebelumnya Riza menerima laporan dari salah seorang petani bernama Adnofri. Disamping memiliki lahan langsung, Ad (sapaan akrab Adnofri) juga berperan sebagai marketing hasil panen pepaya tersebut.
“Permintaan pepaya dari luar kota khususnya Pekanbaru sangat tinggi pak. Saat ini kami diminta memenuhi permintaan pasar sebanyak 9 ton/ pekan, sedang kita baru bisa penuhi 3 ton. Itupun sudah mencari ke petani diluar Payakumbuh,” ujar Ad kepada Walikota.
Walikota Riza mengapresiasi langkah Adnofri yang berhasil menciptakan pasar bagi hasil panen pepaya petani. Riza tak ragu menyebut upaya Adnofri tersebut sebagai sikap seorang pahlawan.
“Saya sangat surprise. Pak Ad mampu menjembatani petani untuk penjualan produk. Menurut saya inilah pahlawan. Orang yang bisa membuat masyarakat produktif, bisa menambah lapangan kerja, meningkatkan penghasilan masyarakat, ini yang pahlawan,” puji Riza.
Ditambahkan, kemampuan menciptakan market adalah hal paling penting dari rantai produksi petani. Dikatakan, tak ada gunanya produksi pertanian seandainya marketnya tidak ada.
“Liar biasa, dengan ada market tentu akan memicu petani untuk bekerja lebih giat agar produksi lebih banyak. Kami sangat apresiasi dan mendukung. Kalau kurang bibit, bisa datang ke rumah dinas, saya juga ada membibit pepaya madu ini dirumah,” ujar Riza Falepi.
Dt. Singo, salah seorang penyuluh pertanian setempat mengungkap potensi besar tanaman pepaya didaerah tersebut.
“Kita sudah pernah hitung potensi ekonomi tanaman pepaya disini. Dalam 700 batang pepaya, bisa menghasilkan produksi 2.5 – 3 ton/bulan dan pendapatan rata-rata 10 juta/bulan. Ini jauh melebihi untung menanam padi,” pungkasnya. (humas/np)