HumasKominfo — Sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya penularan HIV/AIDS di lingkungan pelajar, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan menggelar Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Goes To School.
Puluhan siswa dan jajaran guru sekolah swasta yang berada di Kelurahan Parak Batuang itu sangat antusias mendengarkan dan berdiskusi saat diberikan materi tentang bahaya dan penularan HIV/AIDS. Rasa penasaran mereka tentang Virus yang tidak ada penawarnya itu terjawab dengan kehadiran program yang didukung penuh oleh Walikota Riza Falepi yang merupakan Ketua KPA Kota Payakumbuh.
Narasumber yang hadir dalam sosialisasi ini merupakan orang-orang yang berkompeten di bidangnya sepeti Kepala Puskesmas Lamposi Hasneldawati, S.Kep M.Kes, Konselor HIV Puskesmas Lamposi Herlina Sari, S.Kep, Kasi P3 Dinkes Fatma Nelly, SKM, MARS, serta Sekretaris KPA Fahman Rizal.
Kapus Lampasi Hasneldawati menyebut pelayanan kesehatan yang diberikan Pemko Payakumbuh melalui klinik untuk melakukan Voluntary Counselling and Testing (VCT) hanya ada di Puskesmas Lampasi, setiap Selasa dan Rabu pukul 8.00 sampai 12.00 WIB.
“Pelayanan tes darah secara sukarela itu kami gratiskan, dan untuk hasilnya nanti akan kami jamin kerahasiaannya, maka untuk melakukan deteksi dini, alangkah baiknya apabila layanan kesehatan di Kota kita dapat dimanfaatkan,” tuturnya.
Sementara itu, Fahman Rizal dalam materinya memberikan paparan kepada para siswa dan guru tentang bahaya HIV/AIDS yang memang penuralaannya disebabkan oleh perilaku seseorang itu sendiri. Fahman menyebut di usia sekolah sangat rentan dengan pengaruh Seks Bebas dan Narkoba, keduanya merupakan pintu masuk penularan HIV terbesar karena juga mudah untuk terjadi.
“Siswa sekolah adalah Sumber Daya Manusia yang intelek, aktif, dan energik. Generasi muda dengan rasa penasaran yang tinggi kepada segala hal, sesuai amanat Walikota Riza Falepi, kita perlu menguatkan SDM, percuma di Payakumbuh banyak pembangunannya kalau SDM kita rusak akibat HIV, Narkoba, dan kemaksiatan lainnya, maka siswa sekolah harus bisa memiliki pola fikir untuk bagaimana menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya HIV/AIDS ini,” kata Fahman dalam materinya.
Kepala SMK Kosgoro Silva Noviza, S.Pd didampingi Wakil Kesiswaan Drs. Nispan menyebut sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemko Payakumbuh, menurutnya kegiatan ini dapat memberi dampak besar kepada perubahan pola perilaku siswa, dengan telah memiliki pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS yang selama ini disebabkan oleh perilaku menyimpang.
“Luar biasa, melalui kegiatan ini budaya malu anak semakin tinggi, kita sangat mendukung program pemerintah Kota Payakumbuh, kedepan kami berharap akan menjadi agenda rutin nanti saat penerimaan siswa baru, dan alangkah lebih bagus kalau nanti menghadirkan narasumber budayawan untuk memberi pemahaman adat dan ustadz untuk memberi pemahaman agama, sehingga saat siswa diberi materi nanti, maka akan lengkap bahasannya tentang bahaya HIV/AIDS dari sisi kesehatan, adat, dan agama,” pungkas Silva. (*)