HumasKominfo — Setelah diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat pada Maret 2014 silam, Terminal Agribisnis (TA) Kota Payakumbuh sampai saat ini berjalan lancar tanpa ada kendala. Kehadiran Terminal Agribisnis ini bertujuan untuk membuka peluang pasar hasil pertanian bagi petani di kota Payakumbuh, serta memutus rantai distribusi yang menyebabkan keuntungan yang diperoleh petani menjadi sangat kecil.
Demikian diungkap Ketua Asosiasi Agribisnis Kota Payakumbuh Ahmad Nuzul saat dihubungi tim Humas Kominfo, Senin (14/10).
Turut disampaikan bahwa untuk pengoperasian Terminal Agribisnis kota Payakumbuh memiliki waktu dari sore yakni dimulai pukul 2-8 malam.
“Iya, jadwal dibukanya proses dalam jual beli di TA saat ini memang belum bisa secara maksimal dikarenakan pasokan hasil petani di kota Payakumbuh belum maksimal sehingga jadwal operasi TA tidak tetap dan juga petani kita yang ada saat ini belum semuanya tau bahwa kita sudah memiliki TA ini, sehingga mereka langsung menjual hasil panennya kepada pengepul dan tidak ke TA ini”, paparnya.
Selain itu, dengan adanya Terminal Agribisnis ini, tidak hanya bagi petani yang ada di kota Payakumbuh saja yang akan menerima dampaknya, tapi juga dari daerah tetangga, seperti dari kabupaten Limapuluhkota, Agam dan Tanah Datar.
Sementara itu dilain kesempatan, ketua Asosiasi Agribisnis Provinsi Sumatera Barat, Sharman mengatakan untuk petani yang ada di kota Payakumbuh sudah dilakukan sosialisasi sejak dari tahun 2015 kemaren, dan hal ini akan terus berlanjut secara bertahap sampai semua petani di kota Payakumbuh mengetahui bahwa kota Payakumbuh sudah memiliki Terminal Agribisnis yang mumpuni untuk seluruh petaninya.
“Dan saat melakukan sosialisasi ini selain memberikan pengetahuan terkait TA Kota Payakumbuh, kami juga memberikan bibit bantuan bagi petani tersebut melalui kerjasama dengan Dinas Pertanian kota Payakumbuh”, ungkap Sharman.
Serta Sharman juga berharap agar dapat memajukan Terminal Agribisnis kota Payakumbuh secara bersama, baik itu dukungan dan bantuan dari Dinas terkait serta juga dari rekan media untuk menyebarluaskan informasi bahwa kota Payakumbuh sudah memiliki Terminal Agribisnis yang baik.
“Hal ini memang harus kita dukung secara bersama melalui semua unsur yang ada sehingga nanti ke depannya petani untuk kota Payakumbuh dan sekitarnya dapat sejahtera dan makmur hendaknya”, harapnya.
Turut dikatakan, jika dalam memajukan Terminal Agribisnis kota Payakumbuh tidak semudah yang dibayangkan, sehingga diperkirakan membutuhkan waktu 2-3 tahun ke depan lagi agar TA kota Payakumbuh dapat beroperasi secara maksimal. Hal ini disebabkan dalam mengajak petani untuk bermitra dengan Terminal Agribisnis sangat sulit, dikarenakan masih banyaknya gudang sayur pribadi dalam menampung hasil panen petani ini, sehingga petani lebih memilih menjual hasil panen kepada gudang sayur yang sudah menjalin kerjasama dari dulu dengan petani tersebut”, ujar Sharman.
Ditambahkan, demi untuk menguatkan dalam pemasaran dan penampungan pasar bagi petani ini, TA Kota Payakumbuh melalui Dinas Pertanian telah membuat perjanjian kerjasama dengan pemerintah kota Pekanbaru dalam pemasaran hasil petani dari kota Payakumbuh.
Senada dengan ketua Asosiasi Agribisnis Provinsi Sumatera Barat, kepala Dinas Pertanian Depi Sastra atas penyampaian tersebut bahwa memang kota Payakumbuh sudah menjalin kerjasama dengan membuat MoU kerjasama dengan pemerintah kota Pekanbaru.
“Kerjasama yang kita buat agar nanti ke depannya hasil pertanian dari kota Payakumbuh dapat di terima langsung oleh pemko Pekanbaru. Hal ini dikuatkan juga dengan akan didirikannya outlet atau pasar sehat dan bersih bagi hasil pertanian dari kota Payakumbuh di kota Pekanbaru”, ungkap Depi saat ditemui tim Humas Kominfo.
Outlet atau pasar bersih dan sehat yang nanti didirikan untuk penjualan sembako yakni berupa sayur, beras, telur dan kebutuhan pokok lainnya, serta juga penjualan produk olahan khas Provinsi Sumatera Barat terutama khas dari kota Payakumbuh yang pendistribusiannya melalui Terminal Agribisnis kota Payakumbuh. (*)