TEMUAN SATE DAGING BABI DI PADANG, PEMKO PAYAKUMBUH SIAPKAN LANGKAH ANTISIPATIF

829

Payakumbuh — Adanya temuan sate berbahan daging babi yang ditemukan oleh petugas gabungan di Kota Padang, Selasa (29/01) langsung direspon oleh Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM Kota Payakumbuh. Langkah cepat ini dilakukan mengingat Kota Payakumbuh adalah kota wisata kuliner.

“Apa yang terjadi di Kota Padang, sangat sensitive sekali. Kami takutkan, berembus isu yang tidak-tidak terhadap sate urang awak. Jadinya akan berimbas juga dengan para pedagang sate di seluruh Sumbar, termasuk Kota Payakumbuh. Padahal sate merupakan salah satu unggulan wisata kuliner Kota Payakumbuh,” Kata Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM Kota Payakumbuh, Dahler melalui kasi Pengawasan dan Penjaminan Mutu Dagang, Verly Faguna, Rabu (30/01).

Disebutkan Verly, dalam mengantisipasi adanya isu negative pihaknya akan membentuk tim untuk berkoordinasi dengan kelompok pedagang sate, bakso dan randang. Kemudian secara bersama mencari cara agar para penikmat kuliner yakin bahwa makanan yang dijual pedagang Payakumbuh berbahan halal.

“Tim yang dibentuk ini hanya sebagai upaya antisipasi. Jangan sampai kejadian di Kota Padang terjadi di Payakumbuh. Kemudian untuk membentengi diri dari isu negative, kami buat metode transparansi agar penikmat kuliner yakin makanan yang akan dimakannya itu halal,” tuturnya.

Verly menuturkan sampai saat ini, di Kota Payakumbuh belum ditemukan makanan non-halal yang dijual oleh pedagang kepada masyarakat umum. Pasalnya, selama ini dalam pendistribusian bahan makanan ke pasar, pihaknya selalu berkoordinasi dengan dengan dinas Pertanian dan Peternakan. Sedangkan untuk kebutuhan daging, selama ini pedagang mengambilnya dari rumah potong hewan yang ada di Payakumbuh.

Namun, jika apa yang terjadi di Kota Padang itu terjadi juga di Kota Payakumbuh, Dinas Perdagangan tidak akan ragu menuntut yang terkait secara pidana sesuai dengan aturan dan UU yang berlaku.

“Sekarang kami hanya menghimbau agar hal yang di Kota Padang tidak terjadi di Kota Payakumbuh. Jika hal itu terjadi di Payakumbuh, pasti berimbas kepada wisata kuliner Payakumbuh yang tengah berkembang pesat,” pungkasnya. (humas/hsn)