Payakumbuh — Tenun Balai Panjang menjadi salah satu bahan yang digunakan dalam peragaan busana diantara hasil karya belasan desainer di hari ketiga gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Jumat (30/10) malam lalu.
Menariknya, dari belasan desainer itu, ada 2 desainer terkemuka membawakan hasil IKM Payakumbuh, Tenun Balai Panjang, yang diangkat oleh desainer Tuty Adib dan D’Fitra Nats yang memadukannya dengan bordir kerancang.
Puluhan hasil karya mereka berdua, diperagakan oleh para model yang terlihat anggun menggunakan motif tenun Balai Panjang yang beradaptasi dengan selera kekinian dan trendi.
Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi yang menyaksikan secara daring via aplikasi Zoom mengatakan ini adalah kesempatan emas lainnya yang didapatkan oleh IKM Kota Payakumbuh untuk melebarkan sayapnya di kancah dunia. Hasil karya masyarakat yang luar biasa berpotensi harus mendapat dukungan agar bisa memberikan dampak yang baik bagi daerah setempat.
“Kami berharap agar tenun Balai Panjang, Payakumbuh bisa dikenal di dunia, makanya melalui pagelaran fashion bergengsi bisa menjembatani niat mulia ini,” kata Henny.
Dikutip dari IDN Times, untuk memperkenalkan kain tenun Balai Panjang, Payakumbuh, Tuty Adib bersama 10 designer lokal lainnya pernah mengikuti Fashion Week New York 2019 yang akan berlangsung pada 8 September 2019 lalu di Metropolitan Pavilliun, New York. Sesuai dengan tema besar acara tersebut, yakni Spring Summer 2020, maka Tuty Adib memamerkan kedua belas koleksi busana tenun bertajuk ‘Blossom Minang’.
Indah dan mahal merupakan dua hal yang paling melekat bila membicarakan tentang tenun. Menurut Tuty Adib, tenun Balai Panjang, Payakumbuh memiliki motif yang lebih beragam agar menyesuaikan dengan tren yang tengah disukai generasi millennial. Permainan warnanya juga lebih fresh, seperti warna-warna pastel, beige, dusty pink, hijau, mint, dan putih.
“Saya ingin membuat generasi millennial jatuh cinta dan mulai mau menggunakan fashion dari tenun untuk gaya sehari-hari. Kini, ada outer, skirt, pants, blouse sampai dress yang bisa dipilih. Pokoknya hampir semua busana tenun ini ready to wear,” ungkap Tuty Adib seperti dikutip dari IDN Times.
ISEF merupakan inisiasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan seluruh pemegang kepentingan yang terkait dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, diantaranya melalui penyelenggaraan kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) sejak tahun 2014.
Sebagai upaya mewujudkan visi tersebut, Bank Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan cakupan kegiatan ISEF ke level internasional. ISEF bertransformasi dari agenda bersifat lokal nasional menuju level internasional dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang unggul di dunia.
Rangkaian kegiatan ISEF 2020 terdiri dari exhibition, talkshow, workshop, cultural performance dan fashion show, tabligh akbar serta kompetisi. Agenda dilaksanakan dengan konsep virtual melalui platform berbasis website.