PAYAKUMBUH — Sebanyak 39 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Payakumbuh mengikuti Uji Kompetensi Pengadaan Barang dan Jasa Level 1 di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh yang dihelat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Payakumbuh di Laboratorium Komputer SMKN 4 Kota Payakumbuh, Kamis (6/10/22).
Uji Kompetensi ini merupakan salah satu rangkaian acara lanjutan dari Pelatihan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Level 1 yang telah diadakan secara e-learning dan tatap muka di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada tanggal 6 sampai 22 September 2022 kemarin.
Berlangsung dari pagi hingga sore hari, seluruh peserta yang akan mengikuti uji kompetensi ini dibagi dalam dua sesi selama pelaksanaannya dengan menggunakan fasilitas dari dua ruang laboratorium komputer SMKN 4 Kota Payakumbuh.
Terlaksananya uji kompetensi oleh BKPSDM Kota Payakumbuh juga mengacu pada arahan dan intruksi Pj. Walikota Rida Ananda kepada jajarannya bahwa di lingkup pemerintah kota Payakumbuh kedepan seluruh pejabat terkait harus paham dan mengerti akan pengadaan barang dan jasa. Sehingga tidak ada lagi PPA dan PPTK yang tidak mengerti lagi akan mekanisme sistem pelelangan barang dan jasa di pemerintah kota Payakumbuh kedepannya,” ungkap Ance Alfiando meneruskan penyampaian Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda.
Ance Alfiando selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur BKPSDM menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas diadakannya rangkaian acara pelatihan dan uji kompetensi pengadaan barang dan jasa ini.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari sahabat-sahabat BKPSDM Provinsi Sumatera Barat dan kesediaan waktu dari teman-teman LKPP sehingga acara bisa kita laksanakan hari ini,” ucap Ance saat ditemui media di lokasi pelaksanaan uji kompetensi.
Walaupun ada jarak yang cukup jauh dari rangkaian kegiatan yang pertama pada tanggal 22 September lalu, Ance menyampaikan rasa syukur karena kegiatan masih bisa dilaksanakan dengan baik.
“Tujuan uji kompetensi ini adalah untuk melihat sejauh mana pemahaman dari peserta pelatihan yang telah kita laksanakan selama sepuluh hari secara e-learning dan tiga hari selama tatap muka, dan juga uji kompetensi hari ini,” pungkas Ance.
Setiap program-program yang ada di lingkup pemerintahan Kota Payakumbuh tidak terlepas dari pengadaan barang dan jasa, banyak pengalaman yang memperlihatkan bahwa ketidakpahaman terhadap regulasi pengadaan barang dan jasa akhirnya menimbulkan hal yang buruk, misalnya proses PBJ yang tidak baik, dianggap mal-administrasi, hingga berpotensi dianggap merugikan keuangan negara.
Untuk seluruh peserta uji kompetensi, Kabid Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur BKPSDM itu berharap nantinya para peserta ini dapat menjadi pionir di unit kerjanya masing-masing dengan mentransformasikan ilmu yang didapat, sehingga terjadi penguatan pemahaman terhadap pengadaan barang dan jasa di OPD, lalu kompetensi ASN di lingkungan Kota Payakumbuh juga harus meningkat, tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas,” tukas Ance.
Menurut Ance, kualitas yang dimaksud adalah OPD di Payakumbuh bisa menjadi guide dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). Dalam artian, OPD tidak berfungsi di proses PBJ saja, tetapi juga bisa menjadi mentor dan fasilitator PBJ nantinya, hal ini berdasarkan keluhan dari LKPP yang menyebutkan bahwa daerah sangat minim SDM yang memiliki pemahaman terhadap PBJ.
Sementara itu, Hendra, S.Sos, M.Si selaku Kabid Sertifikasi Kompetensi Pengelolaan Kelembagaan BKSDM Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa kegiatan uji kompetensi ini juga telah dilaksanakan di Provinsi.
“Untuk Payakumbuh, kita telah bantu fasilitasi uji kompetensi ini. Untuk diketahui, di Provinsi kita sudah ada akreditasi terkait diklat PBJ, kita juga sudah ada keputusan dari LKPP bahwa kita adalah tempat uji kompetensi. Jadi kalau ada yang mau uji kompetensi di Sumatera Barat, harus melalui kita terlebih dahulu,”
Terakhir, Hendra menyampaikan rasa syukurnya atas telah adanya perpanjangan tangan dari Kota Payakumbuh terkait peserta yang akan diuji dengan PBJ, setelah para peserta lulus mereka sudah ikut dalam pelelangan barang dan jasa.
“Mudah-mudahan, setelah ikut uji kompetensi ini tidak ada lagi yang ketakutan menjadi pejabat pengadaan barang dan jasa,” tutup Hendra.