Ulang Tahun Ke 52 Kota Payakumbuh, 3 Bulan Di Tangan Sang Pj. Wali Kota

297

PAYAKUMBUH — Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menyampaikan pesan penting dalam rapat paripurna yang merupakan puncak rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Kota Payakumbuh yang ke 52 Tahun yang digelar di kantor DPRD setempat pada Sabtu (17/12).

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Anggota DPR RI Rezka Oktoberia, Penjabat Wali Kota Rida Ananda, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Wakil Ketua DPRD Wulan Denura dan Armen Faindal, Anggota DPRD lainnya, unsur Forkopimda, Mantan Wali Kota Riza Falepi, tokoh masyarakat dan tamu undangan.

Rida Ananda menyampaikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016, Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 menyebabkan beberapa daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2022 dan tahun 2023 terjadi kekosongan kepala daerah definitif, termasuk Kota Payakumbuh. Masa jabatan Wali Kota Riza Falepi bersama Wakil Wali Kota Erwin Yunaz telah berakhir pada tanggal 23 September 2022 lalu.

“Berdasarkan arahan pemerintah pusat, sesuai mekanisme untuk mengisi kekosongan tersebut maka ditunjuklah seorang Penjabat Wali Kota. (Pj. Wali Kota). Qadarullah, setelah melewati proses pengusulan, kemudian mandat sebagai Penjabat Wali Kota Payakumbuh diamanahkan ke pundak Saya,” kata Rida.

Dijelaskan Rida, berdasarkan SK Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 131.13-5435 tahun 2022 tentang Pengangkatan Penjabat Wali Kota Payakumbuh di Provinsi Sumatera Barat, maka secara resmi pada tanggal 23 September 2022 yang lalu Rida mulai melaksanakan tugas sebagai Penjabat Wali Kota Payakumbuh.

“Tugas berat ini tentu tidaklah mudah, untuk itu dengan segala kerendahan hati, Saya memohon dukungan semua pihak mari kita bersama bersinergi untuk Kota Payakumbuh yang semakin maju dan sejahtera,” ujarnya.

Lanjut Rida, terlepas dari capaian gemilang wali kota sebelumnya yang mewariskan “pondasi dan bangunan” yang sudah kokoh untuk dilanjutkan oleh penerusnya, akan tetapi setiap masa punya tantangannya masing-masing.

“Alhamdulillah di bawah komando Bapak Riza Falepi dan kerjasama sinergis semua pihak, Kota Payakumbuh berhasil bertahan dan bangkit melawan gelombang krisis akibat Covid-19 tahun 2020-2021. Dan saat ini dimasa transisi kita menghadapi ancaman krisis lagi pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak yang memicu terjadinya inflasi hampir disemua daerah, sekali lagi kebersamaan kita diuji dalam menghadapi krisis ini. Kami Optimis dengan kebersamaan yang harmonis semua komponen, Payakumbuh akan mampu Bangkit Lebih Kuat, Maju Lebih Cepat dan Berprestasi Lebih Hebat,” ungkapnya.

Untuk menghadapi krisis ini, kata Rida, sesuai dengan arahan pemerintah pusat, seluruh daerah saat ini diminta fokus kepada pengurangan kemiskinan ekstrim, percepatan penanggulangan prevalensi stunting, serta program peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

“Arahan pemerintah Pusat tersebut telah kita tindaklanjuti dengan melakukan refokusing anggaran pada perubahan anggaran APBD tahun 2022 dengan mengalokasikan 2% Dana Transfer Umum untuk program penanganan dampak kenaikan BBM. Program ini diarahkan kepada kelompok masyarakat miskin dan dukungan kepada pelaku usaha mikro yang terdampak,” ujarnya.

Disamping itu, Rida dan jajaran juga melakukan gerakan Bapak Asuh dan gerakan sedekah seribu sehari untuk anak stunting yang melibatkan pejabat daerah, ASN, beserta para donatur lainnya termasuk melakukan kerjasama dengan BAZNAS dalam membantu masyarakat miskin ekstrim dan yang memiliki anak stunting.

“Selain memberikan makanan tambahan, kita juga memberikan bantuan akses air minum layak dan akses sanitasi aman serta perbaikan Rumah Tidak Layak Huni kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai bagian dari pendekatan sensitive dari pencegahan stunting,” ulasnya.

Berikutnya yang tak kalah penting, disampaikan Rida terkait program peningkatan penggunaan produk dalam negeri telah ditindak lanjuti dengan pemberlakuan katalog lokal untuk pangadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. Langkah ini bertujuan untuk memberi peluang bagi pelaku UMKM kita untuk bersaing dalam mengakses belanja barang dan jasa pemerintah sehingga usaha mereka mampu bangkit dan berkembang lebih cepat.

“Perkembangan program kegiatan penanganan kemiskinan ekstrim, percepatan penanggulangan prevalensi stunting dan percepatan penyerapan produk dalam negeri ini dipantau oleh pemerintah pusat melalui pelaporan yang disampaikan daerah secara rutin,” ungkapnya.

Alumni IPDN itu menyampaikan berkat usaha dan kerja sinergis semua pihak, berdasarkan data yang dirilis oleh Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TNP2K) pada tanggal delapan November 2022 yang lalu, untuk kemiskinan ekstrim di Kota Payakumbuh mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari jumlah 2.124 jiwa pada tahun 2020, turun menjadi 1.078 jiwa pada tahun 2021 dan turun menjadi 148 jiwa pada tahun 2022 ini.

“Capaian ini mengantarkan Kota Payakumbuh menjadi Kinerja terbaik Kedua di Provinsi Sumatera Barat dalam penanganan Kemiskinan Ekstrim setalah Kota Padang Panjang. Sedangkan untuk angka Kemiskinan secara umum berdasarkan Data Rilis BPS pada bulan September angka Kemiskinan Kota Payakumbuh turun dari angka 6,16% pada tahun 2021 menjadi 5,66% pada tahun 2022,” jelasnya.

Pada masa transisi ini, Rida juga terus berupaya melanjutkan apa yang sudah berjalan baik dalam hal penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik, terutama Rida menekankan kepada aspek disiplin aparatur, melalui pendekatan persuasif kepada ASN, sehingga kinerja yang sudah bagus dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Walaupun dalam tempo yang relatif singkat, hasilnya cukup memuaskan. Di antara prestasi yang dapat dipertahankan pada tahun ini diantaranya adalah :

  1. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, WTP untuk yang ke delapan kali dari BPK-RI;
  2. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) bertahan di predikat BB dari Kemenpan-RB;
  3. Penghargaan Kota Layak Anak level Madya dari Kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak;
  4. Penghargaan Kota Peduli HAM yang ke-lima secara berturut-turut, dari Kementerian Hukum dan HAM.
  5. Penghargaan Pelayanan Publik Kategori Pelayanan Prima dengan Nilai A untuk PTSP Kota Payakumbuh ( dari Kemenpan-RB);
  6. Piala Nirwasita Tantra, Penghargaan pengelolaan Lingkungan Hidup terbaik Nasional Green Leadership (Ketua DPRD), kategori Kota Kecil.(dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke-dua kali)
  7. Piala Nirwasita Tantra, Penghargaan pengelolaan Lingkungan Hidup terbaik ke-dua Nasional Green Leadership (Kepala daerah) kategori Kota Kecil.(dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke-empat kali).

Sedangkan peningkatan dan prestasi baru yang berhasil diraih Kota Payakumbuh pada tahun 2022 ini adalah sebagai berikut:

  1. Penghargaan Pelayanan Publik Kategori Pelayanan Prima dengan Nilai A untuk Disdukcapil Kota Payakumbuh, tahun sebelumnya masih nilai A(-) (dari Kemenpan-RB);
  2. Penghargaan Nasional Anugerah Pendidikan Indonesia (API) dari Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia;
  3. Penghargaan Komunitas Peduli Sungai terbaik , dari Kementerian PUPR;
  4. Penghargaan terbaik ke-3 Nasional setelah Kota Jogyakarta dan Bandung Kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang (TURBINLAK) (dari Kementerian Dalam Neger)i;
  5. Piala Bhumandala Rajata, peringkat ke-dua Nasional setelah Kota Palembang dalam pengelolaan simpul jaringan data geospasial daerah dari Badan Informasi Geospasial-RI;
  6. Penghargaan implementasi satu data Indonesia melalui Pemanfaatan BigBox oleh Pemko Payakumbuh diberikan oleh PT, Telkom Indonesia dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022;
  7. Penghargaan Smart City (hanya 50 Kabupaten/Kota di Indonesia) dari Kementerian Kominfo.