Jakarta — Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz didaulat menjadi pembicara dan narasumber dalam kuliah umum yang diadakan oleh Politeknik Sahid d.h Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta. Kuliah umum denganĀ tema “Mengangkat Randang sebagai City Branding Kota Payakumbuh” berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (7-8/5) di Auditorium S. Hardjomigoeno, Politeknik Sahid, Jalan Kemiri Raya No.22 Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Hadir pada kesempatan itu Direktur Politeknik Sahid, Kusmayadi beserta segenap civitas akademika. Diawal paparannya Wakil Walikota Payakumbuh mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Sahid yang telah memberi kesempatan dirinya memperkenalkan branding baru Kota Payakumbuh dihadapan civitas akademika.
“Atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Sahid untuj berbicara tentang branding baru Kota Payakumbuh. Ini berkat hubungan baik dan jalinan kerjasama yang selama ini kita bina bersama,” ujar Wawako Erwin.
Dikatakan Erwin, sebelumnya dalam upaya peningkatan kualitas SDM serta mengurangi angka pengangguran, Pemko Payakumbuh telah menjalin kerjasama dengan STP Sahid dengan memfasilitasi para lulusan SLTA dan angkatan kerja lainnya untuk menambah skil melalui pelatihan/ magang.
Wawako Erwin mengucapkan terima kasih kepada STP Sahid yang telah bersedia bekerjasama membangun SDM generasi muda Kota Payakumbuh dengan memfasilitasi pelatihan serta pemagangan ke luar negeri tersebut.
“Tiap tahun kita menganggarkan pelatihan dan magang bagi lulusan SLTA di Payakumbuh untuk dilatih oleh Sahid. Tahun lalu ada sekitar 55 orang yang mengikuti program dari 120 yang dianggarkan. Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan bisa lebih banyak menjangkau lulusan SLTA Payakumbuh,” kata Erwin.
Terkait dengan proses rebranding kota Payakumbuh menjadi kota rendang (Payakumbuh City of Randang,red), Erwin mengatakan bahwa status Kota Randang layak disandang oleh Payakumbuh mengingat banyaknya Industri Kecil Menengah (IKM) Randang yang dimiliki Payakumbuh.
“Branding baru Payakumbuh adalah City of Randang (Kota Randang-red). Disamping jumlah IKM rendang Payakumbuh cukup banyak, kita juga terinspirasi dari fakta Randang sebagai makanan terenak didunia versi survey CNN,” ujar Wawako Erwin Yunaz.
Dijelaskan, kegiatan awal mere-branding Kota Payakumbuh ditempuh pasca kunjungan dan expo yang diikuti dirinya dan Walikota Payakumbuh ke beberapa negara, khususnya Australia Dan Arab Saudi.
“Pasca kunjungan ke Australia dan expo yang kita ikuti di Arab Saudi, maka saya bersama Walikota semakin yakin untuk membawa Randang Payakumbuh mendunia, dengan diawali dengan proses re-branding kota menjadi Kota Randang,” cerita Erwin.
Dikatakan, Payakumbuh menjadikan jamaah haji dan umrah sebagai pangsa pasar rendang. Menurut data Indonesia merupakan penyumbang terbesar jamaah haji dan umrah ke Arab Saudi.
“Di tahun 2018, tercatat 221.000 jamaah haji asal indonesia, belum lagi sebanyak 1,2 juta jamaah umrah berasal dari Indonesia. Jika dirata-ratakan, setiap bulan terdapat 118.000 warga Negara Indonesia yang berada di Jeddah, Mekkah, dan Madinah, ini merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi randang Payakumbuh,” tutur Erwin.
Ditambahkan, “Insya Allah, Payakumbuh akan mengekspor produk randang sebanyak satu kontainer atau 20 ton ke Arab Saudi pada bulan Mei ini, Produknya berupa kalio atau bumbu randang. Karena ekspor berupa daging butuh perizinan dan birokrasi yang ketat dari badan standarisasi Saudi,” pungkasnya.
Erwin menilai, ekspor bumbu randang dalam jumlah yang besar itu akan berdampak positif kepada masyarakat Payakumbuh.
“Ini tentu butuh bahan baku yang banyak berupa cabe, kelapa, dan komoditas pertanian lainnya yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(humas)