PAYAKUMBUH — Sebanyak 41 kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIX Provinsi Sumatera Barat dari Kota Payakumbuh dilepas Wali Kota Riza Falepi di Aula hotel bundo kanduang, Kamis (11/11).
Turut hadir Kakankemenag Ramza Husmen, Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang, Staf Ahli Elvi Jaya, Kabag Kesra Setdako Irwan Suwandi, serta Ketua IPHI Kota Payakumbuh Rudi.
Peserta dan official berjumlah 65 orang akan berangkat untuk mengikuti iven keagamaan rutin yang digelar sekali dua tahun yang pada 2021 ini diselenggarakan di Kota Padang Panjang selama 8 hari, 12 sampai 19 November 2021.
Kabag Kesra Irwan Suwandi mamaparkan untuk MTQ ke XXXIX Provinsi Sumatera Barat ini, dari 78 peserta yang diminta oleh panitia, Kota Randang mengirim 41 peserta, kontingen Kota Payakumbuh mengikuti 8 cabang, untuk cabang lain yang tidak diikuti karena tergolong baru dan belum memiliki kader asli orang Payakumbuh.
“Untuk pembinaan kafilah, TC sudah 14 kali dilaksanakan kepada seluruh cabang bersama dewan pelatih kota dan provinsi Sumbar. Kita juga dari setiap cabang sudah punya penanggungjawabnya. Secara objektif bisa dinilai kafilah kita sudah siap berkompetisi dan bisa mendapatkan hasil terbaik. Kita berharap peserta terus berada dalam kondisi prima dan bertahan sampai pelaksanaan MTQ. Nanti, sesuai syarat panitia, seluruh peserta mengikuti rapid antigen,” kata mantan Camat Payakumbuh Timur itu.
Sementara itu, Kakankemenag Ramza Husmen menyampaikan ilmu yang diberikan pelatih diharapkan dapat memacu semangat kafilah mengikuti lomba, dari 2/3 kekuatan peserta yang tersedia, kalau meraih medali emas semuanya, adalah bukti SDM Kota Payakumbuh kompeten.
“Target juara walaupun tidak diberikan oleh wali kota, tetapi harus diniatkan kalau sudah ikhlas dengan semua teori sudah bisa dipraktikkan, dengan hidayah Allah SWT kita bisa fokuskan ilmu yang didapat. Kami sampaikan apresiasi kepada semua komponen yang telah memberikan bekal kepada kafilah Kota Payakumbuh mulai dari moril dan materil. Semangat untuk menjadi juara dalam MTQ di Kota Dingin, Padang Panjang,” ungkapnya.
Dari sisi Asisten III Amriul Dt. Karayiang selaku Ketua KORPRI Kota Payakumbuh menyampaikan banyak perbaikan dilakukan oleh Wali Kota Riza Falepi, salahsatunya dengan menekankan jangan membayar untuk menang dengan memakai peserta dari daerah lain.
Pemko Payakumbuh juga telah membuktikan kepedulian terhadap guru TPA, melalui pembinaan dari bagian kesra, kemenag, dan dinas pendidikan. Guru TPA sudah diberikan insentif sesuai aturan kepada yang sudah bersertifikasi tipe A, B, dan C.
“Kafilah nanti sesudah juara, bisa hendaknya menjadi pembina dan meningkatkan jumlah pembaca alquran di Kota Payakumbuh. Selanjutnya, kita tinggal benahi manajemen, lembaga yang melakukan pembinaan harus memiliki legalitas hukum yang jelas sehingga bisa dibantu anggaran dari APBD Pemko Payakumbuh. Kedepan sinergi semakin lebih baik, sehingga pembinaan bertingkat menjadi bermutu,” ungkap Amriul.
Wali Kota Riza Falepi mengatakan poin penting pembinaan keagamaan tidak hanya dilihat dari hasil lomba MTQ yang rutin sekali 2 tahun, tapi pembinaan iman dan takwa di daerah diperlukan sehingga bukan cuma mampu menghasilkan peserta berkualitas, juga bisa meniadakan adanya peserta MTQ yang diimpor dari daerah lain. Ini sesuai dengan misi ke 5 nya mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya, berdasarkan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Kalau ada pembinaan, ini kita telusuri dari akar rumput dan dianggarkan di APBD, jangan ragu. Urusan hura-hura saja bisa dianggarkan, masa urusan agama ini tidak dianggarkan. Untuk Porprov saja dianggarkan untuk atlet peraih medali,” kata Riza.
Untuk bisa mengembangkan LPTQ kuat, Riza menyebut butuh kerja keras agar bisa diurus dengan baik dan benar. Dia menginginkan 3 hal. Yang pertama menjadikan tradisi dimana orang taunya Kota Payakumbuh terkenal dengan bisa menghasilkan qori dan qoriah, terkenal dengan orang soleh, jangan sampai tekenal karena narkoba dan penyakit masyarakat serta maksiat.
“Kedua, dekat dengan alquran membudaya, kemanapun baca quran, dan yang ketiga adalah berkah, ada keyakinan saya dengan makin banyak orang soleh di daerah kita, berkahnya makin tinggi, semakin mudah pekerjaan pemimpin. Sebagai orang beriman yang dekat dengan alquran dan soleh, kita harus mempercayai datangnya berkah ke Payakumbuh,” kata Riza.
Bahkan, Riza juga menyampaikan tingkat kesolehan orang Kota Payakumbuh sangat tinggi, kalau jadi penceramah di Kota Payakumbuh perlu ilmu yang tinggi, tidak bisa asal berceramah saja.
“Selamat bertanding, selamat berjuang. Apapun hasilnya saya tidak menuntut juara 1, tapi bisa tampil maksimal saja sudah cukup. Prestasi tidak bisa didapat dengan sim salabim, perbaikan terus menerus menghasilkan sistem yang baik, sehingga menghasilkan output yang baik pula,” pungkasnya.