Wali Kota Riza Falepi dan DPRD Bahas Rencana Pembangunan Payakumbuh Convention Hotel

351

Payakumbuh — Rencana Pembangunan Payakumbuh Convention Hotel memasuki tahap pembahasan Wali Kota Riza Falepi bersama DPRD Kota Payakumbuh dalam rapat antara Komisi B dan Pemerintah Daerah di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Kamis (7/1).

Hadir Ketua DPRD Hamdi Agus, Ketua Komisi B Maharnis Zul, Wakil Ketua Komisi B Edward DF, Sekretaris Komisi B Yernita, dan anggota Komisi B seperti Heri Iswandi, Opetnawati, Ahmad Ridha didampingi Sekwan Elvi Jaya. Sementara Wali Kota Riza Falepi didampingi Sekda Rida Ananda, Asisten II Elzadaswarman, Kepala Bappeda Ifon Satria Chan, Kadis PUPR Muslim, Kadisparpora, Desmon Corina, Kadis DPMPTSP Harmayunis, Kadis LH Dafrul Pasi, Kadiskominfo Jhon Kenedi, Kadishub Novriwandi, Kabag Perekonomian Arif Siswandi, dan pejabat pemko lainnya.

Di hadapan para wakil rakyat itu, Wali Kota Riza Falepi dengan mantap memaparkan bagaimana proyeksi kerjasama investasi dari PT. Lugas Jaya Pratama (investor join Korea dan Indonesia) dengan Pemko Payakumbuh untuk membangun hotel berbintang, setidaknya hotel berbintang 3 atau 4, dengan nilai investasi mencapai Rp. 300 miliar.

“Apabila hotel sekelas ini dibangun dengan biaya APBD, maka sayang sekali belum kuat anggaran kita, itupun untuk menjadikannya berbintang 3 atau 4 tentu butuh anggaran lagi,” kata Riza.

Jadi, menurut Riza, untuk merealisasikan itu, tentu harus ada persetujuan pemanfaatan Eks Kantor Wali Kota di Bukik Sibaluik untuk pendirian hotel berkelas internasional itu dari DPRD sebagai mitra pemerintah daerah dalam memberikan pertumbuhan ekonomi untuk kota ini.

“Meski di tengah pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi kita tidak minus, naik lebih dari 1 persen, tapi jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka pertumbuhan ekonomi kita akan merosot, kita perlu sumber pertumbuhan baru yang bisa menambah laju pertumbuhan ekonomi,” papar Riza.

Dijelaskanlah oleh Riza, ada 3 sektor yang dapat dijadikan bahan pertumbuhan baru di Payakumbuh, yaitu kampus, hotel, dan wisata kuliner. Dengan adanya kampus mendatangkan banyak mahasiswa ke Payakumbuh, dengan hotel berbintang akan mendatangkan wisatawan untuk menginap di Payakumbuh, dan wisata kuliner sebagai sektor pendukung itu semua.

“Pariwisata harus dikelola dengan benar, untuk itu butuh infrastruktur dan daya tarik wisata industri. Malah rencana pembangunan hotel ini sudah ada 4 sampai 5 kali saya memberi izin kepada investor, berganti-ganti yang datang, namun sampai saat ini tidak ada realisasi, karena mungkin tidak serius, untuk investor yang kali ini kita lihat ada keseriusan dari mereka,” kata Riza.

Riza menyampaikan urusan-urusan seperti tanah dan tata ruang untuk pembangunan hotel itu juga sudah diselesaikan, tinggal eksekusi saja lagi.

Sementara itu, Ketua Komisi B Maharnis Zul menyampaikan Komisi B akan melaporkan hasil rapat ini nanti dalam rapat paripurna DPRD. Dirinya berharap rencana kerja wali kota ini dapat diiringi dengan baik.

“Selama ini, Payakumbuh memang nampak tacolak, sudah sangat bagus, perantau yang pulang saja takjub dengan perubahan yang telah dilakukan selama dipimpin Riza Falepi,” ujarnya.

Di sisi lain, anggota komisi B sekaligus ketua Bapemperda Ahmad Ridha dari Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan menyampaikan rencana pembangunan hotel ini adalah hal yang istimewa untuk dibahas bersama Wali Kota Riza Falepi dalam sebuah rapat kerja.

“Yang namanya pembangunan pasti ada pro kontra, dalam mengambil keputusan politik ada penguatan dan anulir politik. Untuk itu, semangat pembangunan ini kita jadikan sebagai ikhtiar baru. Payakumbuh gak akan kemana-mana kalau tidak dikunjungi, kita harus punya hotel berbintang agar Payakumbuh dikunjungi orang. Menjadi pusat perekonomian, namun harapan kami, jangan sampai kerjasama investasi ini nanti menjadi hal yang disesalkan masyarakat di kemudian hari,” kata Ahmad Rida.