Payakumbuh — Beberapa warga harus menelan kekecewaan karena tidak kebagian nomor antrian dalam Gebyar Vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di beberapa titik, termasuk di puskesmas-puskesmas yang ada.
Seperti pelaksanaan vaksinasi yang difasilitasi oleh Perumda Air Minum Tirta Sago (Pamtigo) Kota Payakumbuh di Gor M. Yamin, Kamis (15/7). Terpantau tak hanya diikuti oleh warga Kota Payakumbuh saja, bahkan warga luar daerah eksodus ke Payakumbuh untuk ikut vaksinasi.
Ironisnya, beberapa warga sempat meradang karena jumlah peserta vaksinasi yang terpaksa harus dibatasi. Kondisi saat ini stok vaksin yang tak mencukupi di Payakumbuh, sudah habis.
“Vaksin ini kan hak kami, kenapa malah sekarang dibatas-batasi yang ikut? Kalau vaksinnya kurang tambah dong!” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada media.
“Kami sangat ingin divaksin, kalau bisa jumlahnya harus banyak biar kebagian,” tukuk warga lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal menyampaikan sudah hampir 3000 warga Limapuluh Kota yang ikut vaksinasi di Payakumbuh, meskipun dilaksanakan oleh Pemko Payakumbuh, tetapi data mereka masuk ke capaian vaksinasi Pemkab Limapuluh Kota.
“Wali Kota Riza Falepi memang memberikan keringanan dan kesempatan kepada warga Limapuluh Kota yang beraktifitas dan bekerja di Payakumbuh untuk bisa ikut divaksin, tetapi saat ini kita harus membatasi karena stok vaksin kita tidak banyak, kemarin saja sampai habis, takutnya tidak cukup buat memenuhi kebutuhan warga kota,” kata Bakhrizal.
Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi menyampaikan permintaan maaf kepada warga atas kejadian ini. Dirinya menyampaikan apresiasi kepada semangat warga yang atas kesadaran mereka datang untuk divaksin, hingga saat ini sudah lebih dari 28000 dosis tersalurkan di Payakumbuh dan masih ada kebutuhan sekitar lebih dari 200 ribu dosis lagi.
“Silahkan marah kepada saya, tidak apa-apa. Memang saat ini vaksinnya belum datang karena sudah habis. Kita sudah minta tambahannya kepada Menteri Kesehatan RI melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sudah dijanjikan tapi belum datang. Mudah-mudahan kiriman tambahan vaksin datang lagi minggu depan, mari kita menunggu,” kata Riza.
Wali kota dua periode itu juga menghimbau warga agar bisa menyelamatkan diri masing-masing dari bahaya Covid-19, dimana menyelamatkan diri sama dengan menyelamatkan masyarakat dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Vaksin ini bagian dari ikhtiar kita, memang kalau divaksin tidak menjamin tak bisa positif, tetapi ketika suatu saat terpapar, maka dampak Covid-19 tidak berbahaya kepada tubuh,” pungkasnya.