HumasKominfo — Belakangan hujan kerap melanda Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Biasanya, saat musim penghujan tiba, kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) cenderung meningkat. Untuk itu penting untuk mewaspadai penyakit yang cukup banyak membunuh manusia ini. Wargapun diminta terus menjaga kebersihan lingkungannya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal, MKM saat dihubungi Humas beberapa waktu lalu. Dikatakan, disamping musim hujan, perilaku masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor utama DBD merajalela.
“Yang paling sepele adalah kebiasaan membiarkan barang bekas seperti ban atau botol bekas sembarangan tergeletak diluar rumah dan berpotensi menyimpan tampungan air, sehingga menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk,” ujarnya.
Bakhrizal menambahkan, dalam mengatasi DBD tidak cukup dengan dilakukan fogging (pengasapan). “Sebaiknya, warga melakukan gotong royong dulu, membersihkan lingkungan agar tidak ada genangan air dan membakar sampah, kemudian baru di-fogging. Jika terlalu banyak di-fogging juga tidak baik. Fogging itu kan ada unsur racunnya,” ungkap Bakhrizal.
Dirinya lalu meminta warga Giatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 4M Plus. Hal ini lebih efektif mencegah berkembangnya DBD.
Program PSN sendiri yaitu pertama Menguras yaitu membersihkan tempat penampungan air, Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi menjadi sarang nyamuk dan, Memantau wadah penampungan air dan bak sampah.
Adapun yang dimaksud dengan 4M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti, 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
Kemudian juga, 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. (*)