HumasKominfo — Kamis (23/5), Wakil Walikota Payakumbuh bersama Ny. Machdalena Erwin Yunaz menjamu berbuka ratusan personil Satpol PP, Damkar serta Tenaga Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup. Turut hadir dalam jamuan di Rumah Dinas Wawako itu pimpinan kedua istansi.
Mengawali sambutan jelang berbuka, Kepala Satpol PP dan Damkar Devitra mengucapkan terima kasih atas undangan Wakil Walikota. Devitra meminta maaf, karena tidak seluruh personil bisa menghadiri acara.
“Sebagian masih bertugas dilapangan pak, jadi kami mohon maaf tidak bisa hadir seluruhnya,” ungkap Devitra.
Devitra yang juga seorang penceramah ini kemudian menyinggung perihal euforia makanan pada bulan Ramadan. Katanya, meski puasa, volume makanan yang disajikan justru meningkat dan mengakibatkan banyak makanan berlebih atau mubazir.
“Tidak hanya di kita, di Arab Saudi menurut salah satu laporan, pada Ramadan sisa makanan mencapai 4,5 juta ton. Kalau diuangkan nilainya mencapai 1,2 juta real. Itu mubazir semua, dan mubazir adalah kawannya syaitan,” terang Devitra.
Sementara Wakil Walikota dalam sambutan mengungkap cepatnya waktu berlalu. Dikatakan, rasanya kegiatan serupa pada ramadan tahun lalu (1439 H,red) baru kemarin terjadi.
“Waktu dan kesempatan yang terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin kami menjamu berbuka bapak dan ibu semua,” ujar Erwin mengawali sambutan.
Erwin turut menimpali pernyataan Kepala Satpol PP & Damkar terkait makanan mubazir. Dikatakan, agar tidak menjadi kawan syaitan, maka semua hidangan berbuka yang tersedia mesti dihabiskan oleh personil yang hadir.
“Panitia sudah siapkan jamuan untuk 300 porsi sesuai undangan, agar tidak menjadi kawan yang bukan manusia, kita yang hadir harus menghabiskan semuanya,” ujar Erwin disambut tawa ceria para hadirin.
Pada kesempatan itu, Wawako Erwin mengimbau para personil untuk tetap menjaga semangat kerja di Bulan Ramadan. Dikatakan, nilai pahala pekerjaan di bulan Ramadan jauh lebih besar dibanding bulan lainnya.
“Berpuasa tidak harus kendor. Justru sebaliknya kita harus lebih bersemangat. Sebab, nilai pahala pekerjaan pada bulan puasa yang dikerjakan dengan ikhlas dan amanah, sangatlah besar,” pungkas Erwin.
Sementara, salah seorang petugas kebersihan, Suardi (41 th) mengucap terima kasih atas undangan jamuan berbuka dari Wawako Erwin. Petugas yang sehari-hari “ngepos” di Dempo Sampah Tanjung Pauh dan sudah mengabdi sejak tahun 1996 ini datang beserta istri dan seorang anaknya.
“Alhamdulillah, tarimo kasih pak Wawako alah maundang kami nan ketek ko, semoga rasaki pak Wawako batambah banyak hendaknyo,” ujar Suardi.
Meski sudah mengabdi sejak tahun 1996, Suardi mengaku masih berstatus tenaga harian lepas (THL). Dikatakan, peluang diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sempat menghampirinya beberapa kali, cuma karena ketiadaan ijazah, hal itu urung terwujud.
“Awak dak ado ijazah pak, dulu dibaok apak umua 14 tahun ikuik manyapu jalan untuak majago kebersihan kota, dak ado tapikia ka jadi pegawai, bakarajo sajo pak, sampai kini dek ijazah SMP dak ado, jadi dak bisa wak pegawai,” terang Suardi.
Meski demikian, Suardi mengaku tetap bersyukur dengan rezekinya sebagai tenaga THL di Dinas Lingkungan Hidup. Dirinya merasa cukup dengan rezeki yang ada.
“Alhamdulillah, perhatian pemerintah kota ka kami cukup gadang, gaji nan ditarimo lai cukuik untuk kebutuhan hiduik sahari-hari,” pungkas Suardi yang tahun 2018 lalu sempat mendapat kecelakaan kerja saat bertugas memotong kayu di pinggir jalan Rasuna Said, tepatnya di Kawasan Tiakar-Payobasung. (is)