Wawako Payakumbuh: Santri Tahfiz adalah Harapan Bangsa di Tengah Dunia Digital

19

Payakumbuh — Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menghadiri wisuda tahfiz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Syekh Ibrahim Harun, Kelurahan Tiakar, Rabu (30/4/2025).

Dari 24 santri yang mengikuti program tahfiz, sebanyak 21 orang dinyatakan lulus dalam prosesi tersebut.

Wawako Elzadaswarman menyampaikan apresiasi kepada pondok pesantren, para orang tua, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam membina para penghafal Al-Qur’an di Kota Payakumbuh.

“Melihat para orang tua santri hari ini, saya bisa merasakan kegembiraan mereka. Anak-anak kita berhasil menjadi penghafal Al-Qur’an. Ini adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih baik,” kata pria yang akrab disapa Om Zet itu.

Ia juga menegaskan komitmen Pemko Payakumbuh untuk terus mendukung dunia pendidikan, termasuk pondok pesantren, agar dapat berkembang lebih maju di era digital.

“Saat ini, 98 persen wilayah Payakumbuh sudah teraliri internet dengan jaringan fiber optik. Seluruh sekolah juga sudah mendapatkan akses internet. Dengan segala keterbatasan, kami akan terus memberikan dukungan, termasuk untuk pondok pesantren,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Om Zet mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang telah membimbing anak-anaknya menjadi pribadi yang luar biasa.

Ia berharap para wisudawan terus meningkatkan hafalannya dan kelak menjadi pemimpin yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Saya yakin pondok pesantren ini ke depan akan menjadi lembaga pendidikan yang luar biasa, melahirkan santri dengan keilmuan dan keimanan yang kuat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Syekh Ibrahim Harun Rusdi Ramli, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemko Payakumbuh.

Ia mengungkapkan bahwa ponpes yang telah berusia 110 tahun ini mengalami pasang surut dalam jumlah santri.

“Tahun lalu yang diwisuda ada 30 orang, sekarang 21 orang. Jumlah santri kami sempat mencapai 300 orang, namun kini tersisa 147 orang,” ujar Rusdi.

Meski demikian, Rusdi menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen memberikan pendidikan terbaik kepada para santri. Ia juga menyampaikan bahwa pondok pesantren menerapkan program hafalan satu juz setiap semester.

“Saat ini, hafalan tertinggi santri baru lima juz. Namun kami terus mendorong mereka untuk meningkatkan hafalannya,” kata Rusdi.

“Saya berharap ke depan pondok pesantren ini bisa terus berkembang dan menghasilkan santri-santri unggul disegala bidang,” pungkasnya. (MC)