Wirid Pemko Kupas Masalah Kurban, Sahli : Cari Jantan, Jangan Sembelih Betina

180

HumasKominfo — Untuk meningkatkan ukhuwah islamiah sekaligus mengisi rongga spiritualitas para ASN, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Bagian Kesra mengadakan wirid pengajian bulanan. Acara berlangsung di Aula Ngalau Indah Lantai III Balaikota Payakumbuh. Kamis (4/7). Tema yang diangkatkan adalah tentang Ibadah Qurban.

Ustad Rinaldi Abu Syafiq dari lembaga tahfiz ashabul quran bertindak selaku penceramah. Beliau menjelaskan kepada jamaah wirid kalau kurban itu sangat di anjurkan bagi kita yang sudah mampu.

“Dizaman Rasulullah barang siapa yang sudah memiliki kemampuan untuk berkurban dan dia tidak mau untuk berkurban maka jangan datangi tempat ibadah kami, itu ancaman Rasulullah,” kata ustad Abu Syafiq.

Beliau juga menerangkan tentang jual beli kulit hewan kurban yang selama ini menjadi perdebatan ditengah-tengah masyarakat.

“Kulit hasil penyembelihan hewan kurban itu boleh dijual dengan catatan harus disedekahkan lagi bukan menjadi kas Masjid, berdasarkan kesimpulan para ulama saat seminar di masjid ansharullah,” jelasnya.

Sementara Staf Ahli (Sahli) Walikota Payakumbuh Syahril mewakili Pemerintah Kota menghimbau para ASN agar ikut berqurban. Dikatakan, dengan tingkat kesejahteraan ASN yanh cukup baik di Kota Payakumbuh maka sudah sepantasnya mereka berkurban.

“Saya kira ASN Pemko Payakumbuh sudah seharusnya ikut berkurban, karena penghasilan atau tunjangab sudah ditingkatkan oleh pimpinan, Kalau bisa minimal dalam satu keluarga satu peserta kurban,” ajak Syahril.

Syahril menghimbau agar masyarakat memprioritaskan hewan jantan untuk menjadi hewan kurban dan tidak.menyembelih hewan betina produktif.

“Untuk menjaga perkembangbiakan hewan ternak kita, kami minta kita mengurbankan hewan jantan. Kalau hewan betina produktif, maka bisa musnah ternak kita,” tukas Syahril.

Sedangkan, Kabag Kesra Kota Payakumbuh Ul Fakhri juga menjelaskan tujuan diambil tema tentang kurban pada wirid tersebut. Dikatakan hal itu supaya nantinya di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi perdebatan tentang pelaksanaan kurban.

“Diharapkan nantinya setelah pencerahan yang disampaikan ustad tentang pelaksanaan kurban dapat dilaksanakan sesuai dengan semestinya,” pungkasnya (*)