MEI, 20 TON RANDANG PAYAKUMBUH MENDARAT DI SAUDI

406

Payakumbuh — Ramadan dan musim haji 1440 H /2019 ini akan menandai langkah besar Pemko Payakumbuh jadikan randang Payakumbuh mendunia. Arab Saudi jadi destinasi pertama yang akan menerima randang Payakumbuh dalam jumlah besar.

“Insya Allah, Payakumbuh akan mengekspor produk randang sebanyak satu kontainer atau 20 ton ke Arab Saudi sekitar Mei mendatang,” ujar Wakil Walikota, Erwin Yunaz saat dihubungi, Kamis (21/2).

Erwin menjelaskan, pada tahap awal, produk randang yang diekspor baru berupa randang setengah jadi.

“Produknya berupa kalio atau bumbu randang. Karena ekspor berupa daging butuh perizinan dan birokrasi yang ketat dari badan standarisasi Saudi,” tuturnya.

Erwin menilai, ekspor bumbu randang dalam jumlah yang besar itu akan berdampak positif kepada masyarakat Payakumbuh.

“Ini tentu butuh bahan baku yang banyak berupa cabe, kelapa, dan komoditas pertanian lainnya yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Langkah besar tersebut merupakan buah dari kegiatan expo yang diikuti Pemerintah Kota Payakumbuh beserta perwakilan pengusaha randang asal Payakumbuh di Jeddah beberapa waktu lalu.

“Baru-baru ini di Jeddah, randang Payakumbuh dipresentasikan dengan penyajian yang baik, mulai dari segi ingredient, kandungan nutrisi, cara pengolahan, hingga kemasan yang baik, sehingga calon mitra memahami bahwa wajar randang ini diakui sebagai makanan terlezat di dunia,” ungkap Erwin.

Ditambahkan, waktu itu MoU antara pengusaha lokal dengan pengusaha Arab Saudi turut ditandatangani untuk pengiriman bumbu randang sebanyak 20 ton.

“Saya sebagai pemerintah daerah bersama pejabat KJRI di Jeddah turut menyaksikan dan mendampingi transaksi business to business itu,” ujar Erwin.

Menurut putra Koto Nan Ampek itu, semua upaya Pemko tersebut baru langkah awal untuk memberikan sentuhan-sentuhan agar randang Payakumbuh semakin mendunia.

“Kami punya impian suatu saat Randang Payakumbuh menjadi world heritage, sehingga ketika masyarakat domestik dan internasional ingin berbelanja dan belajar tentang randang, maka Payakumbuh lah tempatnya. Ingat Randang, Ingat Payakumbuh,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemko Payakumbuh telah melakukan langkah Rebranding City dengan mengubah ikon Kota dari Kota Batiah menjadi Kota Randang (City of Randang) dan telah dilounching saat momen HUT Kota ke-48, tahun lalu. (humas/aa)