HumasKominfo — Jumat (24/5) pagi, Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz didaulat menjadi pemateri dalam acara pesantren ramadan yang diangkatkan oleh SMAN 1 (SMANSA) Payakumbuh. Wawako mengupas tema “Kewirausahaan Dalam Islam”.
Turut mendampingi Wawako, Kepala SMANSA Payakumbuh, Erwin Satriadi, M.Pd, Kabid Kehumasan Diskominfo Irwan Suwandi.SN, Lurah Tiakar Aulia Fajrin dan jajaran majelis guru SMANSA.
Diawal materinya di SMANSA (panggilan tren SMAN 1 Payakumbuh – red) itu, Wawako bertanya kepada para siswa apakah sudah ada yang melakukan kegiatan perniagaan. “Siapa yang tidak pernah berjualan? Angkat tangan,” seru Wawako Erwin.
Entah malu atau memang pernah berjualan, tak seorangpun yang mengangkat tangan. Hal itu langsung ditimpali Wawako, “Berarti kalian semua pengusaha dong, sudah pernh berjualan semuanya,” ujar Wawako mencairkan suasana. Namun ketika diuji kejujuran dengan kaitan bohong merusak pahala berpuasa, maka mayoritas siswapun mengangkat tangan belum pernah berjualan.
Dikatakan Wawako, “Berniaga itu bagus, kalau sudah melakukan sedari dini, berarti kita adalah calon pengusaha, kenapa harus berdagang?
Karena 9 dari 10 nasehat rasulullah, dan 9 dari 10 pintu rezeki adalah berdagang,” ujar wawako.
Wawako menerangkan bahwa dewasa ini para pemimpin bangsa baik pusat maupun daerah berasal dari kalangan pedagang. Hal ini berbanding terbalik dengan pada masa orde baru dimana pemimpin mayoritas dari pegawai baik sipil maupun militer.
“Saat ini yang jadi pimpinan itu dari pengusaha, sangat sedikit yang nerasal dari pegawai, maka saya dorong kalian, bagi yang ingin jadi pemimpin masa depan, bercita-italah jadi pengusaha jangan jadi pegawai,” ujar Erwin.
Diceritakan Erwin, kondisi sekarang sudah terjadi pergeseran. Dikatakan, dulu orang tua melepas anak merantau, yang dipesankan adalah berpandai-pandai dirantau, mungkin saja nanti tidak cukup bekal dari kampung.
“Sedangkan sekarang orang tua bukan berpesan demikian, malah hanya berpesan untuk rajin belajar saja kepada anaknya, sugesti tersebut merubah orientasi dari sang anak ketika di rantau,” ungkap Erwin.
Ditambahkan, dengan begitu mudahnya alat komunikasi, banyak generasi muda yang tidak siap menghadapi tantangan zaman, apalagi dengan akses komunikasi yang begitu mudah kepada keluarga, sehingga tak ada ketakutan bagi seorang anak ketika tidak memiliki uang saat berusaha di rantau orang.
“Tidak ada fighting spirit, terjadi degradasi umat, karena hanya lahir generasi yang dipertaruhkan untuk belajar. Kita kehilangan kekuatan, karena begitu banyak jumlah orang lemah berekonomi sehingga perniagaan tidak lagi dikuasai umat,” terangnya.
Wawako mengajak dan mengharapkan siswa untuk memiliki tekad dalam hati sebagai umat Rasulullah, memiliki semangat berwirausaha yang akan menjadi penguasa masa depan yang kuat mental dan berdaya saing.
“Kuasai perniagaan, kuasai ilmu tersebut dengan sungguh-sungguh, milikilah tekad seperti Rasulullah, semoga semangat itu tumbuh dalam diri generasi muda, jangan kehilangan harapan,” harap Wawako
Sementara, Kepala SMAN 1 Payakumbuh Erwin Satriadi mengapresiasi kehadiran Wawako di sekolah yang dipimpinnya. Menurutnya, Wawako sangat komit dengan pembinaan generasi muda, dan perhatian dengan setiap sekolah yang ada di Payakumbuh.
“Semoga berkesempatan lagi untuk datang ke SMANSA, karena pada hari Sabtu besok, penutupan dan sekaligus penjemputan siswa yang masih dalam karantina Tahfiz untuk menghafal 10 Juz Alqur’an, akan dilaksanakan,” pungkasnya. (fs)