BLUSUKAN BERSEPEDA WALIKOTA BERLANJUT, IRIGASI DI TARUKO KETIBAN REZEKI

386

Payakumbuh —  Disela kesibukannya sebagai Walikota Payakumbuh,  Sabtu pagi (2/2) Riza Falepi didampingi sejumlah pejabat Pemko Payakumbuh kembali melakukan blusukan bersepeda. Kali ini, stang sepeda diarahkan menuju Kecamatan Payakumbuh Timur dan Payakumbuh Utara.

Mengambil start sekitar pukul 08.00 WIB dari Rumah Dinas Walikota kawasan Kubu Gadang, rombongan walikota menyusuri Jalan Rasuna Said Kelurahan Tikar terus menuju Kelurahan Payobasung. Sesekali, walikota menyapa dan disapa warga yang tengah bersiap memulai aktivitas harian.

Sesampai di pertigaan Kantor KAN Payobasung, rombongan belok kiri menyusuri Jalan Kirab Remaja Kelurahan Payobasung terus menuju kawasan Taruko Kelurahan Ikua Koto Dibalai. Disana Rombongan sudah ditunggu Camat Payakumbuh Utara, Nurdal beserta staf serta Lurah, Ketua LPM dan tokoh masyarakat Kelurahan setempat. Mereka hendak menginspeksi saluran irigasi di kawasan tersebut.

Disela peninjauan, Walikota Riza yang didampingi Kadis PUPR Muslim, Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, Kabid Kehumasan Irwan Suwandi dan beberapa jajaran ASN Pemko Payakumbuh mengatakan, kegiatan blusukan bersepeda itu sengaja dilakukan untuk pemantauan wilayah kerjanya sembari berolahraga mengeluarkan keringat. Dikatakan, dirinya ingin melihat dan memantau langsung wilayah kerja yang harus dibenahi.

“Kegiatan seperti ini saya lakukan untuk melihat langsung kondisi real wilayah kerja sekaligus melihat permasalahan yang ada disana, seperti kondisi drainase dan irigasi yang sangat dibutuhkan masyarakat petani disini. Dengan begitu, kita bisa memberi solusi yang tepat termasuk kebijakan penganggaran untuk mengatasi persoalan tersebut,” ujar Riza Falepi.

Tidak sekedar kata, hal itu dibuktikan langsung Riza Falepi saat mendapati beberapa saluran irigasi yang kondisinya belum layak, salah satunya saluran irigasi Jalan Dodok di Kawasan Taruko. Saat diinspeksi, saluran tersebut sedang kering dan sebagian belum di dam.

“Iko baa kok kariang, dan alun di dam,” tanya Riza kepada Kadis PUPR dan juga kepada petani dan tokoh masyarakat setempat.

Pertanyaan itu sontak dijawab oleh para petani yang mengatakan bahwa kondisi kering tersebut disengaja karena tanaman padi yang dialiri saluran tersebut hampir memasuki masa panen, jadi tidak membutuhkan konsumsi air yang banyak.

Walikota kemudian meminta Kadis PUPR agar memprioritaskan pembangunan saluran irigasi tersebut berupa pengedaman sepanjang lebih kurang 1 (satu) KM. Saluran tersebut nantinya akan sampai ke Kelurahan Kotobaru Payobasung, Kecamatan Payakumbuh Timur.

“Ambo mohon maaf kepada bapak ibu warga disini. Saluran ini tidak bisa kita dam menggunakan anggaran tahun 2020, sebab terbatasnya anggaran, bisanya menggunakan anggaran perubahan tahun 2019, saya minta Kadis PU memprioritaskan ini,” seloroh walikota disambut gelak tawa rombongan yang mengikuti inspeksi.

Sebagian warga mengaku bersyukur atas arahan walikota tersebut. Menurut mereka, perbaikan saluran itu diusulkan dalam Musrenbang tahun ini untuk masuk prioritas pembangunan tahun 2020 mendatang. Akan tetapi keinginan itu bisa dipercepat dan akan dimasukkan dalam usulan pembangunan oleh walikota pada anggaran perubahan tahun 2019 ini.

“Saya minta sebelum tahun ini berakhir, saluran irigasi ini sudah diperbaiki, jadi bisa dirasakan manfaatnya oleh petani kita disini bahkan sampai ke daerah Payobasung sana,” ujar Riza Falepi disambut anggukan kesiapan oleh Kadis PUPR dan jajaran.

Sebelumnya walikota juga melihat saluran irigasi Batang Agam yang letaknya tak jauh dari saluran irigasi Jalan Dodok. Disana walikota menemukan saluran irigasi dalam kondisi baik. Air mengalir dengan lancar dan irigasi sudah dalam keadaan di dam. Menurut Kadis PUPR, hamparan sawah disepanjang saluran irigasi tersebut telah ditetapkan menjadi “kawasan sawah abadi”. Istilah itu dipakai untuk menegaskan bahwa kawasan itu tidak boleh dialihfungsikan penggunaannya.

“Saya sangat setuju dengan penetapan itu, jangan sampai areal persawahan kita yang bagus ini beralih fungsi menjadi kawasan perumahan. Ini tidak baik buat masa depan anak cucu kita,” pungkas Riza Falepi.

Tak lama, rombongan Gowes Walikota Payakumbuh bergerak kembali ke titik start dan membubarkan diri. Hal itu dilakukan karena Walikota hendak melepas secara resmi jenazah Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, H. Wilman Singkuan Dt.Parpatiah, yang meninggal dunia pada Jumat malam (1/2) untuk dikebumikan. (humas/cs)