Assisten II Pemko Payakumbuh : Pertumbuhan Ekonomi Payakumbuh Jangan Sampai Minus

303

Payakumbuh — Sejak pandemi Covid-19 terdeteksi awal Maret lalu di Indonesia, dinilai sangat memberikan dampak yang buruk terhapad pertumbuhan ekonomi sehingga ditahun 2020 ini diprediksi akan mengalami penurunan dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Akibatnya, akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumbar khususnya di Payakumbuh, sehingga untuk bisa mencapai target pertumbuhan seperti tahun lalu, yaitu di angka 5,92 persen akan cukup sulit.

“Untuk Kota Payakumbuh kita optimis, pertumbuhan ekonominya tidak akan mencapai angka minus,” kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Elzadaswarman kepada media di Balai Kota, Kamis (15/10).

Asisten II Setdako mengatakan walaupun pertumbuhan ekonomi Sumbar minus 4 persen, tapi kita lihat secara kasat mata roda perekonomian masyarakat Payakumbuh masih berjalan, terlihat dari beberapa sektor yang berjalan cukup normal.

Dari sektor yang masih berjalan tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Payakumbuh seperti pertanian dan peternakan, sehingga angka pertumbuhan ekonomi Payakumbuh tidak terlalu mengkhawatirkan.

“Dengan demikian dapat kita lihat, harga seluruh bahan pokok dipasar tidak menjulang tinggi sehingga daya beli dari masyarakat tetap berjalan dengan normal,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Setdako Payakumbuh Arif Siswandi menjelaskan meski pertumbuhan ekonomi tidak sampai 6 persen atau 5,92 persen seperti 2019 lalu, setidaknya jangan sampai jatuh ke minus, minimal tetap tumbuh 2 persen atau 3 persen tahun ini.

Untuk mengatasi penurunan pertumbuhan ekonomi, Arif menyebut Pemko Payakumbuh telah melakukan berbagai upaya untuk tetap menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat diantaranya restrukturisasi pinjaman dana bergulir bagi usaha mikro dengan memberikan kelonggaran pembayaran, pengurangan sewa toko bagi para pedagang serta penggratisan pembayaran iyuran PDAM.

Kemudian hal ini juga ditambahkan dengan kembali terbukanya aktifitas masyarakat, Payakumbuh yang merupakan pintu masuk dari Pekanbaru juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

“Kita (Payakumbuh) dikelilingi wisata unggulan, Harau (Kabupaten Lima Puluh Kota), Pagaruyuang (Kabupaten Tanah Datar), dan Jam Gadang (Kota Bukittingi). Ini potensi, mereka (wisatawan) bisa nginap, makan, dan belanja di Payakumbuh,” ucapnya.

Arif mengatakan daerah dengan branding Kota Randang itu memiliki keunggulan dari sisi wisata kuliner dan itu harus dimaksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Citra kita wisata kuliner, memang kuliner yang kita andalkan, kita harus punya pusat kuliner,” pungkasnya.