Kualitas Udara Menurun, Walikota : Waspada Kabut Asap, Keluar Rumah Pakai Masker

142

HumasKominfo — Kebakaran hutan yang terjadi di provinsi Riau dan Jambi baru-baru ini memberi dampak kepada kualitas udara di Kota Payakumbuh. Hal itu tercermin dari laporan kegiatan sampling kualitas udara Dan paralel peralatan EPAM 5000 di Kota Payakumbuh yang dilaksanakan atas kerjasama Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh dengan Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, BMKG beberapa waktu lalu.

Dalam laporan hasil kualitas udara yang diterima Pemko Payakumbuh dari Stasiun GAW Kototabang BMKG dinyatakan bahwa kualitas udara Payakumbuh pada waktu pengukuran berada pada kondisi baik dengan indeks 25.0 pada pagi hari dan kualitas sedang dengan indeks 23.0 pada malam hari.

“Adanya variasi konsentrasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya profil lokasi, pola aktivitas dan waktu pengukuran dilakukan,” terang Kepala Stasiun GAW Wandayantolis, M.Si dalam laporannya.

Dalam laporannyo, Kepala Stasiun GAW Kototabang mengatakan tujuan dilakukannya pemantauan Adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemantauan kualitas udara, terlebih lagi bagi wilayah-wilayah yang terkena dampak dari kebakaran hutan/lahan dan kabut asap.

Wandayantolis berharap pemantauan lingkungan dan kualitas udara perlu menjadi perhatian bersama pemerintah dan masyarakat guna memberikan hasil telaah atas kejadian luar biasa seperti kabut asap yang tengah terjadi.

“Kepada masyarakat kami himbau untuk mengurangi pembakaran sampah serta mengurangi terjadinya kebakaran lahan. Kalau perlu mengunakan masker saat keluar rumah,” terang Wandayantolis dalam siaran persnya, Kamis (12/9).

Senada, Walikota Payakumbuh Riza Falepi saat dihubungi via Ponsel membenarkan langkah kerjasama yang dilakukan pihaknya bersama Stasiun GAW Bukit Kototabang. Pemko Payakumbuh juga telah mengeluarkan edaran tentang Waspada Terhadap Kabut Asap.

“Meski pada pemantauan terakhir kualitas udara kita relatif baik dan sedang, kita berharap masyarakat tetap waspada. Kurang aktivitas bakar-membakar, kurangi aktivitas luar ruangan, kalau perlu pakai masker dan perbanyak konsumsi air putih,” pesan Walikota Riza Falepi.

Dikatakan, pihaknya melalui dinas terkait akan terus memantau perkembangan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan di provinsi tetangga.

“Saya minta perangkat daerah terkait untuk tingkatkan kewaspadaan. Kita juga berharap semoga kebakaran hutan bisa segara tertangani dan aktivitas bisa normal kembali tanpa khawatir akan dampak buruk kabut asap tersebut,” pungkasnya. (*)