Mimpi Payakumbuh Menuju Smart City, Transformasi Pasar Digital Di Era IT

464

PAYAKUMBUH — Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda diwakili Asisten II Elzadaswarman bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh tampil dalam dialog interaktif dengan RRI, Rabu (10/5).

Siaran langsung di lobby balaikota Payakumbuh, itu dipandu oleh Annisa Permana Sari itu mengambil tema pasar digital, salahsatu transformasi baru yang ingin dicapai Kota Payakumbuh untuk menuju smart city.

Asisten II Elzadaswarman mengatakan untuk mewujudkan smart city, Kota Payakumbuh mempersiapkan platform yang dibutuhkan agar keberadaan smart city ini dapat berperan dalam tata kelola kota, cara hidup, dan pelayanan masyarakat.

“Key performancenya ada di perangkat daerah, nanti masyarakat kita akan mengikuti alurnya secara bertahap. Karena kita membangun kompleksitas IT di Kota Payakumbuh, selain perangkat yang memadai, kecepatan jaringan internet juga menjadi kunci,” ujarnya.

Pria yang akrab dengan sapaan Om Zet itu mengatakan promosi pedagang di pasar di zaman ini tak cukup dengan cara konvensional saja, menunggu orang datang ke toko berbelanja sudah tak optimal lagi karena sekarang orang suka yang serba instan, belanja secara online.

Untuk meningkatkan promosi produk pedagang pasar, katanya, saat ini Kota Payakumbuh dalam tahapan persiapan menuju pasar digital, dimana pedagang berjualan di tokonya dan mampu mengelola pesanan secara online.

“Sosialisasi sudah dilaksanakan kepada pedagang pasar, kita saat ini mempersiapkan apa saja yang diperlukan agar sumber daya manusia yang berkecimpung di pasar digital ini untuk bisa memanfaatkan IT,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Payakumbuh Junaidi mengatakan untuk mewujudkan pasar digital ini tak hanya melibatkan instansi pemerintah saja, namun juga ada kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dalam platform itu supaya e-commerse terwujud.

“Kita akan berikan pelatihan bagi pedagang yang masih belum melek dengan IT, lalu kita hadirkan juga narasumber yang mengerti bagaimana mengelola penjualan secara online. Karena berbeda dengan belanja secara langsung, kalau belanja ke toko orang bisa pilih-pilih barang secara fisik, kalau secara online kualitas barang yang dijual menentukan tingkat kepercayaan konsumen,” pungkasnya.