Program Batiah Kembali Hadir, Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Perkenalkan Petik Pasi Untuk Pengelolaan Pelayanan Parkir

383

Payakumbuh—Program Batiah (Bicara Tentang Informasi dan Aspirasi Payakumbuh) yang disiarkan secara langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi bersama Pemerintah Kota Payakumbuh berlangsung kembali.

Pada kesempatan ini, Batiah mengusung tema “Optimalisasi Pengelolaan Pelayanan Parkir Melalui Pemanfaatan PETIK PASI di Payakumbuh” yang berlangsung di halaman kantor Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh, Komp. Terminal Koto Nan IV Kel. Bulakan Balai Kandi pada Rabu, (9/8/23)

Seperti sebelumnya, pembahasan tentang pengelolaan pelayanan parkir ini kembali menghadirkan Asisten II Elzadaswarman, Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Devitra, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi, Sekretaris Dinas Perhubungan Hadiatul Rahmat, dan Kepala UPTD Perparkiran Kota Payakumbuh Rinaldi sebagai narasumber.

Berbicara soal pengelolaan pelayanan parkir memang tidak akan ada habisnya, termasuk di Kota Payakumbuh. Masalah yang paling menonjol adalah tidak seimbangnya volume kendaraan dengan lahan parkir yang tersedia.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi dalam pemaparannya.

“Pagi ini kita menyuarakan persoalan di kota kita terutama persoalan parkir. Kita dari pemerintah kota, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika selalu berupaya untuk menyampaikan kepada masyarakat bagaimana sistem parkir yang wajib dipatuhi di Payakumbuh,” ujar Junaidi.

Junaidi juga memberikan gambaran mengenai manfaat yang diterima oleh Kota Payakumbuh jika memiliki sistem parkir yang tertib.

“Jalanan macet dan arus lalu lintas terhalang karena belum bagusnya sistem pengelolaan parkir sekarang. Ini menjadi perhatian kita bersama karena sebagian masyarakat sudah ada yang melapor sebab merasa terganggu. Padahal dengan pengelolaan yang tertib, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir bisa bertambah,” jelas Junaidi.

Untuk memperkecil skala permasalahan yang ada, sekretaris Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Hadiatul Rahmat mengatakan masalah parkir di Kota Payakumbuh terjadi karena tidak adanya keteraturan posisi parkir di Kota Payakumbuh.

“Dekat lampu merah, persimpangan, dan penurunan sebenarnya tidak boleh ada parkir, namun itu yang sering terjadi di Payakumbuh. Hal tersebut menjadi PR bersama bagi kita untuk mengentaskan permasalahan ini,” ujar Hadiatul.

Hadiatul turut menyampaikan bahwa ada 27 titik parkir resmi yang di kelola oleh Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh. Sedangkan yang tidak dikelola secara resmi oleh Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh ada 6 hingga 7 titik parkir.

“Saya juga ada proyek perubahan terkait dengan titik parkir yang terintegrasi. Proyek ini kita sebut dengan Petik Pasi. Lalu, untuk menyelesaikan permasalahan di titik-titik parkir yang tidak resmi, kita juga membuat tim pengawas parkir untuk mengawasi parkir liar kedepannya,” ungkap Hadiatul.

Sejalan, kepala UPTD Perparkiran Kota Payakumbuh Rinaldi mengatakan bahwa sistem pengelolaan parkir memang belum tertata rapi. Sehingga, untuk kedepannya yang perlu ditata adalah kesamaan konsep antara semua stakeholder yang terkait.

“Akan kita integrasikan. Kedepan, pengawasan titik parkir ini akan kita satukan dan tetap kita berikan tanggung jawab setoran kepada daerah dengan tetap mengikuti aturan yg berlaku,” tukuk Rinaldi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Delvitra turut menyampaikan hal yang senada terkait parkir liar.

“Sepanjang kita bisa atasi, kita akan atasi, karena bisa jadi sumber pemasukan PAB kita kedepan. Yang jelas ini permasalahan kota dan permasalahan bersama, baik pemerintah daerah maupun masyatarakat,” ujar Delvitra.

Delvitra juga menyampaikan bahwa parkir resmi di Payakumbuh memiliki karcis. Jika tidak ada karcis, parkir gratis. Jadi masyarakat tidak perlu sungkan untuk menolak membayar parkir yang tidak resmi.

“Meskipun aplikasi Petik Pasi belum launching secara resmi, tapi kita sedang mempersiapkan dengan tim IT Dinas Perhubungan. Kita akan integrasikan juga dengan Sikopay, targetnya 2 bulan kedepan selesai,” tutup Delvitra.

Dalam hal ini pemerintah kota ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lahan parkir, terutama dalam pengintegrasian informasi pengelolaan pelayanan parkir tersebut. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Elzadaswarman atau yang biasa disapa Om Zet dalam pemaparannya.

“Ayo kita upayakan penyebarluasan informasi mengenai parkir resmi kepada masyarakat. Melalui Batiah, kami berharap masyarakat Kota Payakumbuh lebih melek terhadap pengelolaan layanan parkir. Kami atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh mewakili Pj. Wali Kota Rida Ananda mensupport penuh Petik Pasi sebagai aplikasi untuk memaksimalkan pengelolaan pelayanan parkir di Kota Payakumbuh” pungkas Om Zet. (Humas)