Unand Kampus II Payakumbuh Menjadi Sentra Vaksinasi Covid-19 Untuk Masyarakat

116

PAYAKUMBUH — Percepatan capaian vaksinasi menjadi salah satu program nasional yang dilakukan oleh seluruh kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Bertujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh agar mampu melawan infeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 hingga akhirnya tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Unand Kampus II Payakumbuh menjadi salah datu lokasi pelaksanaannya, Senin (25/10).

Kegiatan vaksinasi ini dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Ir. Elvi Jaya yang mewakili Wali Kota Riza Falepi, serta dihadiri oleh Dr. Ing. Ir. Uyung Gatot S. Dinata. MT sebagai perwakilan dari Rektor Unand, dan Sri Dewi Edmawati, SE, MSi, Ak, CA sebagai perwakilan dari Rumah Sakit Universitas Andalas, serta Dr. Verinita, SE, MSi selaku Koordinator Fakultas Ekonomi Kampus II Payakumbuh.

Elvi Jaya mewakili pemerintah daerah Kota Payakumbuh sangat antusias untuk berkolaborasi dalam kegiatan ini.

“Karena tingkat ketercapaian vaksin masih cukup rendah, maka program-program seperti ini harus terus ditingkatkan. Kami berkomitmen untuk selalu dapat bekerjasama dengan pihak-pihak dan lembaga yang mau berkolaborasi untuk mempercepat capaian vaksinasi di Kota Payakumbuh,” ujarnya.

Sementara itu, Uyung Gatot S. Dinata mengatakan kekebalan kelompok adalah untuk menjaga kelompok rentan yang tidak dapat divaksinasi, misalnya karena kondisi kesehatan seperti reaksi alergi terhadap vaksin, agar aman dan terlindungi dari penyakit. Kekebalan kelompok akan tercapai apabila sebagian besar penduduk telah memiliki antibodi spesifik terhadap penyakit infeksi atau virus tertentu atau dapat juga dikatakan telah mendapatkan imunisasi.

“Dengan demikian akan menurunkan dan bahkan memutus rantai penyebaran virus di tengah penduduk Payakumbuh, khusus nya di lingkungan kampus Unand. Diharapkan dengan kegiatan vaksinasi, kegiatan belajar mengajar perkuliahan di Unand dapat di laksanakan dengan tatap muka,” kata Gatot.

Di sisi lain, menurut Dr. Verinita, meskipun demikian, banyak pendapat yang menyatakan bahwa untuk Covid-19 minimal 70-75 persen populasi yang telah imun atau telah diimunisasi, kekebalan komunitas tergantung pada keberhasilan program vaksinasi ditambah kontribusi dari mereka yang sudah pernah terinfeksi dan kemudian memiliki kekebalan terhadapnya.

“Dalam pelaksanaan vaksinasi pemerintah sangat serius mulai dari distribusi rantai dingin, pelaksanaan hingga pemantauan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). Kedepannya pemerintah akan gencar melakukan vaksinasi dengan satu tujuan mempercepat akselerasi akses vaksinasi untuk berdampak pada populasi yakni terbentuknya kekebalan kelompok,” ungkapnya.

Dari sisi Sri Demi Edmawati, menyampaikan meskipun telah menerima vaksin, namun harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, karena sampai saat ini tidak ada yang dapat memastikan berapa lama kekebalan tubuh yang terbentuk akan bertahan. Kalau pun sudah di vaksin Protokol kesehatan tetap dilakukan antara lain dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

“Karena itu, protokol kesehatan menjadi bagian dari strategi utama untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19, ujar Sri Dewi Edmawati.

Kegiatan yang didukung oleh Salim Group ini mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meminimalisir kasus Covid-19 di Sumatera Barat. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan melaksanakan program vaksinasi dapat membentuk Herd Immunity dengan lebih cepat dan dapat melindungi masyarakat dari ancaman Covid 19.

Vaksinasi yang berpusat di Unand ini digelar di Payakumbuh, Dharmasraya, dan di Limau Manis.