Wawako Erwin Yunaz Usulkan Hilirisasi Hasil Ternak Dalam Silaturahmi Bersama Wakil Gubernur Dan Peternak Se Sumbar

227

Payakumbuh — Wakil Wali Kota Erwin Yunaz hadir dalam acara silaturahmi masyarakat peternak bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy di Gedung Balai Pelatihan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jumat (12/3) malam.

Turut hadir perwakilan Dekan Fakultas Peternakan Unand, Direktur Politani, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Tamsis, perwakilan dinas yang membidangi peternakan se Sumbar, masyarakat peternak seperti koperasi peternak, asosiasi peternak, dan pengusaha makanan olahan yang berhubungan dengan hasil peternakan se Sumbar.

Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar Erinaldi dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini digelar untuk menyamakan pikiran dalam memajukan peternakan, dengan gerak langkah yang disinergikan dengan optimal.

“Ada diskusi, bagaimana semangat motivasi dari Wagub Sumbar kepada peternak, dan informasi lain timbal balik bersama peserta,” ungkapnya.

Sementara itu, Wawako Erwin Yunaz menyampaikan dengan memperkuat ide, ada semangat baru kedepan. Dalam pertemuan kali ini semua orang akan membicarakan ilmu bersama pakarnya, wakil gubernur yang sarjana peternakan, lulusan IPB .

“Jam terbang Wagub Audy membawa angin segar bagi peternak. Bagaimana langkah-langkah dari wagub tentang pergerakan dan percepatan di industri peternakan. Sementara itu kendala di pasar dan di lapangan sangat besar, bagaimana solusi cepat yang bisa diambil,” kata Erwin Yunaz.

Menurut Erwin, selama ini segala sesuatunya terpola dengan aturan, dengan adanya Wagub Audy yang berwawasan tentang peternakan, diharapkan dapat membawa pemerintahan berterobosan besar membawa hasil peternakan di Sumbar ke kancah ekspor.

“Kami punya usulan kepada wagub, bagaimana di Kota Payakumbuh mulai memikirkan hilirisasi hasil ternak. Payakumbuh penghasil telur dan ayam terbesar, hampir separuh dari populasinya Sumbar,” kata Erwin Yunaz.

“Kami juga ingin ke depan bagaimana susu dan produk dari unggas dikelola pemda dalam bentuk UPTD. Masyarakat memproduksi dan pemerintah membantu mengemas dan memfasilitasi penjualannya,” tukuk Wawako yang merupakan Magister Management itu.

Dari sisi Wagub Sumbar Audy, menurutnya pengusaha harus dimuliakan, bukan pejabat. Karena merekalah yang menggerakkan ekonomi, sementara itu para regulator hanya memiliki 20 persen pengaruhnya terhadap itu.

“Pengusaha itu cuma ingin agar kita tahu apa keluhannya, mereka tidak meminta duit kepada pemerintah, malah mereka mau mengasih, mereka hanya meminta pemerintah memfasilitasi mereka,” kata Audy.

Sebagai satu satunya wakil gubernur dari sarjana peternakan saat ini di Indonesia, Audy yang berlatar belakang pengusaha bukan politisi itu juga memaparkan apa yang Sumbar perlukan untuk dunia peternakan.

Audy mengusulkan adanya program unggulan di peternakan, yaitu “Sumbar mandiri beberapa komoditas ternak”. Penafsirannya luas, programnya banyak. Bisa sapi, sapi perah, bebek, ayam kampung, dan lain sebagainya.

“Kalau ayam petelur dan broiler kita dinilai sudah mandiri secara umum di Sumbar. Potensi sapi perah kita bisa menjadi sentral di Pulau Sumatera, karena kota/kabupaten punya beberapa daerah dingin. Kita belum memenuhi kebutuhan sendiri untuk kambing. Tapi Sumbar punya peluang breeding sawit dan sapi, punya banyak peternakan hewan khas juga,” kata Audy.